BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Manusia dalam
usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya selalu berusaha mencari yang terbaik.
Sebagai makhluk sosial, dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya tadi manusia
selalu memerlukan pihak lain. Seseorang manusai tidak mungkin dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sendiri. Kebutuhan manusia sendiri jika ditinjau dari segi
tingkatan kepentingannya dibagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat penting bagi orang yang
bersangkutan sehingga baginya kebutuhan ini haruslah dipenuhi paling dulu dan
paling utama. Dahulu kebutuhan primer hanya mencakup sandang, pangan, dan
papan. Namun dewasa ini karena kehidupan yang semakin kompleks maka ditambahkan
pula sebagai kebutuhan primer yaitu kebutuhan akan kesehatan, pendidikan,
hiburan dan lain-lain.
Kebutuhan dasar
manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan
keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk
mempertahankan keseimbangan di dalam kehidupan. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan yang bersifat mutlak, artinya kebutuhan ini harus dipenuhi terlebih
dahulu dari kebutuhan lainnya supaya kehidupan manusia bisa seimbang antara
lahiriah dan batiniah.
Kebutuhan dasar
manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki. Dalam mengaplikasikan
kebutuhan dasar manusia (KDM) yang dapat digunakan untuk memahami hubungan
antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Beberapa
kebutuhan manusia tertentu lebih mendasar dari pada kebutuhan lainnya. Oleh
karena itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya.
Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan cinta merupakan hal
yang penting bagi manusia.
Selain sebagai
makhluk individu manusia tak lepas dari yang namanya makhluk sosial, artinya
manusia tidak akan pernah bisa memenuhi segala kebutuhan yang dibutuhkanya
tanpa memerlukan bantuan orang lain. Dengan sifat alamiah sebagai makhluk
sosial maka manusia memerlukan berbagai peran orang lain guna saling memenuhi
berbagai kebutuhan tersebut.
1.2.
Tujuan
Berdasarkan pembuatan
makalah/paper ini maka disusunlah tujuan masalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan
teori kebutuhan dasar manusia menurut abraham maslow.
2. Menjelaskan
kategori hirarki kebutuhan dasar manusia.
3. Menjelaskan
contoh penerapan perilaku dalam kebutuhan dasar manusia.
1.3.
Ruang
Lingkup Materi
Guna mendapatkan
data dan informasi yang diperlukan, penulis mempergunakan metode kepustakaan.
Pada metode ini, penulis membaca buku dan literatur yang berhubungan dengan
penulisan makalah. Makalah ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif,
yaitu penulis menguraikan permasalahan mengenai kondisi kebutuhan dasar yang
dibutuhkan oleh manusia, dan mengungkapkan pembahasan mengenai solusi dari
permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Dalam hal ini juga membahas
mengenai peran serta manusia/individu itu sendiri dalam memenuhi kebutuhannya
dengan baik dan bijaksana.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1.
Pengertian
Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia
adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan hal yang
penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut
Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan untuk memahami hubungan
kebutuhan dasar manusia (Alimun, 2006).
Hierarki kebutuhan
manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. Tingkatan yang
paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti: udara,
air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan
keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga
mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan
sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa
berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna,
penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan
aktualisasi diri (Alimun, 2006).
Menurut teori
Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau
lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit
atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia (Alimun, 2006).
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan (Mubarok, 2008).
2.2.
Hal-hal
yang Mendasari Pemahaman Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia sebagai
bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi
kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri dan aktualisasi
diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai
akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut
dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai
terpenuhinya tingkat kepuasan klien (Mubarok, 2008).
Dasar kebutuhan
manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bias mempertahankan
hidupnya. Peran individu yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan
tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam
kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap
perubahan system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social,
spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi) (Mubarok, 2008).
Hal ini
menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses selalu difokuskan pada
kebutuhan individu sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat.
Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap orang (Mubarok,
2008).
2.3.
Ciri
Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia memiliki
kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnyamemiliki
kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut
berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas
yang ada.Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih
keras dan bergerak untuk berusaha mendapatkannya (Nasrul, 2000).
2.4.
Model-model
Kebutuhan Dasar Manusia
Model-model kebutuhan
dasar manusia dibagi menjadi beberapa model teori, diantaranya yaitu (G. Goble,
1992) :
1)
Abraham
Maslow
Hirarki
kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar,
yakni sebagai berikut (G. Goble, 1992) :
a. Kebutuhan
Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi
dalam hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara
umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya
terlebih dahulu. Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan
cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan
hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan
akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan
nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur,
kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual.
Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan umat manusia.
b. Kebutuhan
Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud
adalah keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun
psikologis. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara
dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta
bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang baru atau
tidak dikenal.
c. Kebutuhan
Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang,
perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan,
persahabatan, serta mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan
lingkungan sosialnya.
d. Kebutuhan
Harga Diri (Self Esteen Need)
Manusia memerlukan perasaan stabil terhadap harga
diri, maupun perasaan bahwa mereka dihargai oleh orang lain.Kebutuhan harga
diri berhubungan dengan keinginan terhadap kekuatan, pencapaian, rasa cukup,
kompetensi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan.Kebutuhan ini meliputi perasaan
tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri
sendiri dan orang lain.
e. Kebutuhan
Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal
diri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi
kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi,
kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.
Dengan mengetahui konsep kebutuhan menurut
Maslow, kita perlu memahami bahwa manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat
mencapai potensi diri yang maksimal. Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi
tidak akan terpenuhi dengan baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi. Jika
kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan muncul
sesuatu kondisi patologis. Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan
setiap kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing. Setiap
orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas (G. Goble, 1992).
Walaupun kebutuhan pada umumnya harus
dipenuhi, tetapi beberapa keburukan sifatnya dapat ditunda.kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan
ketidakseimbangan homeostatis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan
penyakit. Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang dan bergerak memenuhinya. Ini
disebabkan oleh rangsangan yang berasal dan factor eksternal dan internal.
Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon melalui
berbagai cara. Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan
yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya (G. Goble, 1992).
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi,
kebutuhan dasar di bawahny harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu
jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan
yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti
makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin
baginya untuk memenuhi kebutuhan harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan
kebutuhan yang pertama (G. Goble, 1992).
2)
Virginia
Henderson
Teori
Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955) mengcangkup Kebutuhan berikut
ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar henderson , memberikan kerangka
kerja (G. Goble, 1992) :
a. Bernapas
secara normal.
b. Makan
dan minum cukup.
c. Eliminasi.
d. Bergerak
dan mempertahankan posisi yang dikehendaki.
e. Istirahat
dan tidur.
f.
Memilih cara berpakian ; berpakian dan
melepas pakian.
g. Mempertahankan temperatur
tubuh dalam rentang normal.
h. Menjaga
tubuh tetap bersih dan rapi.
i.
Menghindari bahaya dari lingkunga.
j.
Berkomukasi dengan orang lain.
k. Beribadah
menurut keyakinan.
l.
Bekerja yang menjajikan prestasi.
m. Bermain
dan berpatisipasi dalam bentuk rekreasi.
n. Belajar,
menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangan dan
kesehatan normal.
3)
King
Manusia
merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi, orang dan
objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia tidak
terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang akan berpengaruh
terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersama orang
lain dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar
manusiadi bagi menjadi tiga yaitu (Nasrul, 2000) :
a. Kebutuhan
akan informasi kesehatan.
b. Kebutuhan
akan pencegahan penyakit.
c. Kebutuhan
akan perawat ketika sakit.
4)
Martha
E. Rogers
Manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter yang berbeda.
Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu sama lain.
Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan
keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu
dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep
manusia manusia sebagai unit (Nasrul,
2000).
5)
Jhonson
Jhonson
mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Dalam
pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang selalu ingin
mencapai keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun
eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan
dirinya terhadap pengaruh yang timbul (Nasrul, 2000).
6)
Sister
Calista Roy
Menurut
Roy, manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan
mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif. Sebagai
makhluk biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk
mencapai keseimbangn atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan
perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal,
stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri,
individu harung meningkatkan energinya agar mampu mencapai tujuan berupa
kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi serta keunggulan (Nasrul, 2000).
Dengan
demikian, individu memiliki tujuan untuk meningkatkan respon adaptif.
Karenanya, Roy secara ringkas berpendapat bahwa individu sebagai makhluk biopsikososio-spiritual
yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme untuk beradaptasi
dengan perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan
terhadap perubahan lingkungan tersebut (Nasrul, 2000).
2.5.
Faktor
yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar
manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut (Perry, 2005) :
1)
Penyakit
Adanya
penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik
secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh
memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2)
Hubungan
Keluarga
Hubungan
keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya
saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak adarasa curiga, dan lain-lain.
3)
Konsep
Diri
Konsep
diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang
positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri
yang sehat menghasilkan perasaan positif tentang diri. Orang yang merasa positif
tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan
cara hidup yang sehat., sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.
4)
Tahap
Perkembangan
Sejalan
dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan
tersebut memiliki kebutuhan dasar yang berbeda, baik kebutuhan psikologis,
biologis, sosial, maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh juga
mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda.
2.6.
Karakteristik
Seseorang yang Kebutuhan Dasanya Terpenuhi
Manusia dan
kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika seseorang sudah bisa
memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan akan menikmati
kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih
besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul
suatu kondisi patologis. Dalam konteks homeostatis suatu persoalan atau masalah
dapat dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya kebutuhan, dan
kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis maupun
psikologis seseorang. Berikut merupakan karakteristik tersebut (Purbacaraka,
1982) :
1) Karakteristik
kebutuhan dasar manusia, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama
dimana setiap kebutuhan dimodifikasi sesuai dengan kultur.
2) Seseorang
memenuhi kebutuhannya sesuai prioritas.
3) Walaupun
kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
4) Kegagalan
dalam memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidak-seimbangan hemeostatik yaitu
sakit.
5) Kebutuhan
dapat membuat seseorang berfikir dan bergerak untuk memenuhi rangsang internal
dan eksternal.
6) Seseorang
dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan berbagai cara.
7) Kebutuhan
saling berkaitan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi
kebutuhan lainnya.
2.7.
Penerapan
Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Praktek Kemanusian
Pengetahuan
tentang kebutuhan manusia dapat membantu dalam berbagai hal. Pertama, membantu
memahami dirinya sendiri mereka dapat mencapai kebutuhan personal diluar
situasi individu. Kedua, dengan memahami kebutuhan manusia kita dapat memahami
perilaku orang lain dengan lebih baik. Ketiga, pengetahuan tentang kebutuhan
dasar dapat memberikan kerangka kerja untuk diaplikasikan dalam berbagai proses
pada tingkat individu dan keluarga. Keempat, kita dapat mengaplikasikan
pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk mengurangi stres. Kelima, kita
dapat mengunakan pengetahuan kebutuhan manusia untuk membantu seseorang untuk
tumbuh dan berkembang (Purbacaraka, 1982).
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1.
Teori
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow
Hierarki kebutuhan
manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk
memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Menurut teori ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu lebih
dari pada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain. Misalnya,
orang yang lapar akan lebih mencari makanan daripada melakukan aktivitas untuk
meningkatkan harga diri.
Menurut teori
Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau
lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit
atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.
3.2.
Kategori
Hirarki Kebutuhan Dasar Manusia
Hirarki kebutuhan
dasar manusia menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni
sebagai berikut :
1)
Kebutuhan
Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan
fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow dan menempati
posisi teratas. Seorang individu yang beberapa dari kebutuhannya tidak
terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan
fisiologisnya terlebih dahulu, dalam hal ini individu tersebut lebih
memprioritaskan kebutuhan fisiologinya disbanding kebutuhan lainnya. Misalnya,
seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan mencari
makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
2)
Kebutuhan
Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan
akan keselamatan, yaitu kebutuhan pada posisi kedua, dimana seorang individu
akan berusaha memenuhi keselamatannya agar dapat memperoleh rasa aman. Keselamatan
adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya /
kecelakaan. Kenyamanan / rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman, kelegaan, dan
transenden. Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat
aspek yaitu:
a) Fisik,
berhubungan dengan sensasi tubuh, atau keadaan tubuh individu.
b) Sosial,
berhubungan dengan interpersonal, keluarga, dan sosial.
c) Psikospiritual,
berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri.
d) Lingkungan,
berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia, atau keadaan
dari luar manusia.
3)
Kebutuhan
Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki
Kebutuhan
akan rasa cinta, memiliki dan dimiliki, ialah kebutuhan yang menyangkut
mengenai emosi dan perasaan yang dimiliki oleh seorang individu. Manusia pada
umumnya membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga mereka dan
diterima oleh teman sebaya dan masyarakat. Kebutuhan ini secara umum meningkat
setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan terpenuhi hanya pada saat individu
merasa selamat dan aman.
4)
Kebutuhan
Harga Diri (Self Esteem Need)
Kebutuhan
akan harga diri dimaksudkan sebagai kebutuhan akan penilaian terhadap individu
terhadap kemampuan dan potensinya. Harga diri menggambarkan sejauhmana individu
tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memeiliki kemampuan, keberartian,
berharga, dan kompeten. Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada
orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
5)
Kebutuhan
Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan
aktualisasi diri dimaksudkan bahwa, seorang individu mampu mengaktualisasikan
bakat, kemampuan dan potensinya dalam memahami diri sendiri. Kebutuhan ini
meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami
potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak emosional,
mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi dan sebagainya.
3.3.
Contoh
Penerapan Perilaku Dalam Kebutuhan Dasar Manusia
a) Kebutuhan Fisiologis, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan
Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang
mencerminkan kebutuhan fisiologis manusia.
|
Contoh perilaku yang dapat
dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Kebutuhan fisiologis (physiological)
|
seperti rasa lapar, haus, kebutuhan untuk tidur, kebutuhan untuk
metabolism pencernaan (buang air kecil
atau buang air besar), kebutuhan untuk membersihkan diri (cuci muka, cuci
kaki, mandi).
|
Para wisatawan membutuhkan informasi yang lengkap dan detail mengenai
kebutuhan dalam memilih tempat penginapan.
|
Pemandu wisata dapat inisiatif bertanya kepada wisatawan mengenai
persyaratan penginapan yang akan dipilih. Misalnya: penginapan perlu ada
fasilitas AC dan Wi-Fi, dan sebagainya.
|
Para wisatawan membutuhkan informasi yang lengkap mengenai keterangan
tempat makan dan minum di sekitar daerah wisata.
|
Pemandu wisata diharapkan mengenali dengan baik wilayah yang menyediakan
makan dan minum di daerah wisata.
|
Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah berkaitan
dengan kebutuhan fisiologis yang berupa kebutuhan untuk istirahat, maka
pemerintah daerah dapat menyediakan direktori yang lengkap dan valid mengenai
tempat penginapan, berikut detail fasilitas dan harga. Pemerintah juga dapat
menyediakan informasi mengenai bahasa asing yang dikuasai oleh pemilik
penginapan, kemudian dapat juga diberi keterangan seperti penguasaan bahasa
asing pemilik penginapan mencapai level cukup atau rata-rata atau sangat bagus.
b) Kebutuhan perasaan aman, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan
Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang
mencerminkan kebutuhan manusia akan rasa aman.
|
Contoh perilaku yang dapat
dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Keamanan (safety) seperti perasaan aman.
|
Kebutuhan untuk melakukan hal-hal penting, juga kebutuhan untuk
menghindari ancaman.
|
Para wisatawan perlu merasa aman membawa barang-barang elektronik
seperti mobile phone, tablet, kamera
digital dalam merekam beberapa
daerah wisata.
|
Pemandu wisata dapat memberi informasi kepada wisatawan apa sajakah yang
diperbolehkan dan tidak dalam mereka daerah wisata.
|
Para wisatawan perlu merasa aman dalam hal mendapatkan informasi.
Artinya informasi yang diberikan oleh pemandu wisata merupakan informasi yang
valid mengenai daerah wisata yang hendak dituju atau yang sedang dikunjungi.
|
Pemandu wisata perlu memiliki pengetahuan yang benar dan tepat mengenai
daerah wisata yang hendak dikunjungi atau yang sedang dikunjungi.
|
Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah
memberikan keterangan kepada para wisatawan mengenai keamanan akan daerah
wisata. Misalnya: apakah daerah wisata sudah layak dikunjungi, atau masih dalam
perbaikan sehingga para wisatawan perlu menggunakan beberapa alat pelindung,
dan sebagainya. Perasaan aman tersebut tidak hanya berupa fisik namun juga
berupa informasi mengenai daerah wisata yang dikunjungi.
c) Kebutuhan dicintai dan dimiliki, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan
Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang
mencerminkan kebutuhan manusia akan dicintai dan dimiliki.
|
Contoh perilaku yang dapat
dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Dicintai dan dimiliki (love and belongingness)
|
seperti kebutuhan kasih sayang, perhatian dari orang lain. Kebutuhan ini
beruhubungan dengan afeksi atas relasi dengan orang lain.
|
Wisatawan merasa senang saat ia disapa atau diterima.
|
Pemandu wisata dapat mengungkapkan sapaan dengan nada dan ekspresi yang
sesuai.
|
Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah untuk
menciptakan pemenuhan kebutuhan dicintai dan dimiliki para wisatawan adalah
memberikan pelatihan mengenai kebiasaan atau etika pergaulan dari berbagai
tempat atau negara. Sehingga, pemandu wisata dapat memberikan respon atau
memberikan perlakuan kepada para pengunjung.
d) Kebutuhan akan penghargaan, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan
Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang
mencerminkan kebutuhan manusia akan penghargaan.
|
Contoh perilaku yang dapat
dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Penghargaan (esteem)
|
Kebutuhan ini berhubungan dengan menerima penghargaan sebagai seorang
manusia yang patut untuk dihargai.
|
Para wisatawan juga memiliki kebutuhan untuk disambut sebagai lambang
untuk menghargai kehadirannya.
|
Pemandu wisata dapat melakukan sambutan kepada para wisatawan baik
dengan ucapan yang hormat, ataupun memberi barang kenang-kenangan yang unik.
|
Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah
mengenal kebiasaan umum atau universal mengenai
perilaku menghargai wisatawan. Dalam hal ini baik wisatawan lokal maupun manca
negara. Pemandu wisata juga dapat dikenalkan mengenai cara bertutur kata yang
mencerminkan penghargaan kepada kehadiran para wisatawan. Istilah lainnya
adalah nguwongke atau memanusiakan
pengunjung wisatawan baik dari aneka ragam kelas sosial, ras, suku bangsa.
e) Kebutuhan akan aktualisasi, berikut keterangan dalam bentuk rubrik:
Kebutuhan manusia berdasarkan
Maslow
|
Keterangan
|
Contoh perilaku wisatawan yang
mencerminkan kebutuhan manusia akan aktualisasi diri.
|
Contoh perilaku yang dapat
dilakukan oleh pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
|
Aktualisasi diri (self-actualization)
|
seperti perkembangan yang paling maksimal dalam diri seseorang.
Aktualisasi diri ini dapat dicapai oleh suatu individu apabila kebutuhan
fisiologis, perasaan aman, dicintai dan dimiliki, penghargaan terpenuhi.
Dampaknya adalah seseorang tersebut akan memiliki perasaan senang.
|
Para wisatawan melakukan kunjungan ulang ke daerah wisata.
|
Pemandu dapat menjalin networking
atau tali silaturahmi dengan pengunjung. Misalnya: Pemandu memberikan kartu
nama apabila para wisatawan hendak melakukan kunjungan ulang.
|
Ketika pemenuhan
kebutuhan psikologis yang meliputi kebutuhan fisiologis, perasaan aman,
dicintai dan dimiliki, penghargaan maka akan menimbulkan perasaan senang pada
pengunjung. Dampak lainnya adalah para wisatawan menemukan makna dari kunjungan
yang telah ia lakukan.
BAB
IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penulisan paper/makalah ini dan pembahasan materi
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kebutuhan dasar
manusia adalah unsur-unsur
yang dibutuhkan oleh seorang
individu dalam menjaga
dan mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, dengan bertujuan
untuk mempertahankan
keseimbangan di dalam kehidupan. Berdasarkan hal tersebutlah, maka hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow
adalah sebuah teori yang dapat digunakan untuk memahami kebutuhan dasar
manusia.
2. Kategori hirarki kebutuhan dasar manusia
menurut Maslow meliputi lima kategori kebutuhan
dasar, yakni diantaranya ialah kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan
rasa aman, kebutuhan rasa cinta, memiliki, dan dimiliki, kebutuhan harga diri,
kebutuhan aktualisasi diri. Berdasarkan hal tersebut, jika semua kebutuhan
dasar telah terpenuhi maka akan tercipta suatu keseimbangan fisiologis
maupuan psikologis.
3. Penerapan perilaku kebutuhan dasar manusia
sangatlah penting, karena manusia & kebutuhannya senantiasa berubah/berkembang.
Jika individu sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas
dan bebas untuk berkembang ke potensi yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses
pemenuhan kebutuhan itu terganggu maka timbul suatu kondisi patologis.
4.2.
Saran
Sebagai manusia hendaknya mencoba untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Dengan berinteraksi, segala kebutuhan manusia akan mudah terpenuhi. Untuk dapat
memenuhi kebutuhannya manusia harus memiliki pengetahuan tentang beberapa
kategori kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Dengan pengetahuan mengenai
kategori hirarki kebutuhan manusia, diharapkan manusia dapat menerapkan suatu
perilaku pemenuhan kebutuhan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Alimun, Aziz. 2006,Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia,alih bahasa Resthil Widyaningrum,Jakarta : Salemba Medikal, 2006.
G.
Goble, Frank. (1992). Mazhab Ketiga:
Psikologi Humanistik Abraham Maslow, terj The Third Force, The Psycology of
Abraham Maslow oleh Drs. A. Supratiknya. Yogyakarta: kanisius.
Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Teori dan aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.
Muhammad,
Hasyim. (2002). Dialog antara Tasawuf dan Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Nasrul,
Erdy. (2000). Pengalaman Puncak Abraham
Maslow. Ponorogo: Center for Islamic and Occidental Studies CIOS-ISID Gontor.
Perry, Potter, 2005, Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, alih bahasa Yasmin Asih, Jakarta: EGC
Purbacaraka,
Purnadi dan A. Ridwan Halim. (1982). Hak
Milik Keadilan dan Kemakmuran, Suatu Tinjauan Falsafah Hukum. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Post a Comment