Laporan
Kasus
Laporan kasus pada Tn. M dengan diagnosa medik
Hernia Inguinalis Lateral (HIL)
Tanggal
pengkajian : 10 November 2011
Tanggal
Operasi : 10 November 2011
Tempat
Praktek : Ruangan OK RS BDLUD
1. Pre
operatif care
Pada pukul 10.15 wib klien
Tn. M dibawa dari ruangan perawatan dengan menggunakan brankar, identitas klien
sebagai berikut :
a. Identitas
Nama pasien :
Tn. M
Jenis kelamin :
Laki – laki
Usia
:
40 tahun
Status perkwinan :
Kawin
Agama :
Islam
Suku
:
Melayu
Pekerjaan :
Swasta
Alamat :
Kp Bulang
Diagnosa medik :
HIL
2. Keluhan
utama
Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada selangkangan
kanan yang terasa nyeri
3. Riwayat
penyakit
Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada selangkangan
kanan sebesar telur ayam. Benjolan tersebut muncul semenjak 2 tahun yang lalu
dan hilang timbul. Benjolan terasa nyeri. Pasien mempunyai riwayat penyakit
malaria.
4.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : CM
GCS
: E 4
V 6
M 5
Nilai normal GCS : 15
Vital
Sign
: Tekanan darah : 120/80
Nadi
:
80
Suhu
:
36 C
Pernafasan :
22X/i
Insfeksi
: - frekuensi pernafasan 22X/i
- Abdomen
simetris, tidak ada jaringan parut, tidak ada kemerahan
- Kulit
bersih, sawo matang, tugor kulit normal
Palpasi
: tidak ada nyeritekan pada bagian abdomen
5. Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan hematologi
:
HB
:
14,4 gr%
Leukosit :
5500 mm3
Eritrosit :4,8
jt/mm3
Trombosit :
189.000 mm3
PCV : 45 V%
Pemeriksaan urin :
Eritrosit : 0-2
/LP
Leukosit : 2-3 /LP
Epitel
: 5-7 / LP
Gula darah acak : 95mg/dl
SGPT
: 23 u/I
Rontgen : tidak ada kelainan
6. Persiapan
klien
a. Klien
dipakaikan baju OK
b. Bulu
pubis dan disekitar nya telah dicukur
c. Puasa
(mulai dari jam 1 malam)
d. Hasil
pemeriksaan laboratorium
e. Hasil
foto torak
f. Inform
consent
g. Klien
terpasang infus R/L 20 t/i
7. Persiapan
instrumen dan kamar operasi
-
Skapel
-
Pinset anatomis
-
Pinset serugis
-
Guntingan jaringan
-
Gunting benang
-
Nal pudel
-
Klem
-
Koher
-
Hak
-
Stiil dep
-
Pemegang disenfektan
-
Double hak
-
Duk klem
-
Gaun operasi
-
Duck
besar
: 2
buah
-
Puck
sedang
: 4
buah
-
Jas
operasi
: 4
buah
-
Hand
scon :
4 buah
Alat
penunjang
-
Diatmi congulation : 1 buah
-
Oksimeter
: 1 buah
-
Suction pump surgery : 1 buah
-
Monitor
:
1 buah
-
Lampu operasi : 1 buah
-
Meja instrument : 1 buah
-
Benang
-
Cromic
:
1 buah
-
Plain
:
1,2/0
-
Silk
:
1,2/0 , 3/0
-
Polypropylene : 3/0
8. Pelaksana
operasi
Operator
: dr. Robet. SP.B
Asisten
:
Perawat Dame dan Shaleh
Perawat sirkulasi : Perawat dadang
Ahli anastesi : Perawat aida
Jenis anastesi : Anastesi spinal
Obat anastesi : Bupivacaine Spinal 5mg
9. Persiapan
diruang penerimaan / pre operasi
Pukul 10:15 BBWI : klien berada di ruang transit untuk
menunggu dilakukannya tindakan operasi oleh tim operasi. Klien memakai baju
operasi
Pukul 10:31 BBWI : klien dibaringkan di brangkar oleh
prawat
Pukul 10:33 BBWI : perawat melakukan pengkajian pre
operatif kepada klien
Pukul 10:35 BBWI : tim operasi melakukan persiapan
alat-alat untuk operasi, melakukan persiapan kamar operasi, melakukan persiapan
personel untuk melakukan tindakan operasi.
10. Intra
operasi
Pukul 10:40 BBWI : klien dinaikkan ke meja operasi
Pukul 10:40 BBWI : klien dinaikkan ke meja operasi
Pukul 10:45 BBWI : perawat anastesi menyiapkan obat,
posisi klien untuk dilakukan tindakan anastesi, melakukan injeksi lumbal
(Bupivacaine Spinal 5mg), melakukan injeksi IV Bolus (Onasentron 8mg)
Pukul 10:50 BBWI : Operator dan asisten perasi mencuci
tangan dengan menguunakan antiseptic hybrid scrub dengan teknik sterelisasi
lalu dibilas dengan alcohol 96% (scrubbimg), operator dan asisten operasi
memakai jas operasi (gowning), selanjutnya memakai sarung tangan steril
(gloving)
Pukul 11:00 BBWI : Asisten operasi mendesinfeksi daerah insisi dengan bethadine
(iodium providen) 10%. Dimana tubuh klien ditutup dengan kain steril yang
dimulai dari kaki, bagian kepala samping kanan dan kiri, untuk membentuk batas
tegas operasi atau daerah insisi
Pukul 11:10 BBWI : insisi 1-2 cm di atas ligamentuminguinal sehingga tembus
searah dengn seratnya, sayatan diperluas dari lateral hingga cincin
internalsampai tuberculum pubicum. Pisahkan dan ligasi vena dari jaringan
subkutan. Selanjutnya insisi di bersihkan dan ditutup oleh kasa steril yang
sudah diberi bethadin 10% lalu diplester operator dan asisten melepas jas
operasi, mencuci tangan, perawat instrumen mencuci alat-alat dan membersihkan
kamar operasi.
Pukul 11:30 BBWI : klien selesai operasi selanjutnya dipindahkan ke RR
(Recovery room)
11. Post
operasi care
Klien dipindahkan keruangan RR pukul
11.30 BBWI dengan kesadaran CM, klien terpasang infuse R/L dengan 20 tetes.
Hasil TTV yaitu :
a. TTV
(Post operasi) 11.35
Tekanan
darah : 120/90
Nadi
: 90x/menit
Suhu
: 36C
Pernafasan : 20x/menit
b. TTV
(Post operasi) 12.00
Tekanan
darah : 110/80
Suhu
: 35 C
Nadi
: 86x/menit
Pernafasan : 20x/menit
c. Instruksi
dokter
Bedrest
: total
Diit
: bubur saring
d. Terapi
medis
Tramadol
: 2x1
Deksa
: 2x1
Ranitidine
: 2x1
Efinefrin
: 2x1
12. Analisa
data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Problem
|
|||
1.
|
DS :
-
Klien mengatakan lemas untuk bergerak
DO
:
-
Klien tampak lemah
-
Klien terpasang infuse R/L
|
Tindakan
Adanya insisi bedah
Aktifitas terbatas
Kurang
perawatan diri
|
Deficit perawatan diri
|
|||
2.
|
DS :
-
Klien mengatakn menggigil
-
Klien mengatakan kedinginan
DO
:
-
Klien tampak tremor
-
Klien memakai selimut dari kaki hingga kepala
-
Suhu 35 C
|
Tindakan
opersi
Suhu ruangan
Perubahan suhu
tubuh
|
Hipotermi
|
|||
3.
|
DS :
-
Klien mengatakan asupan nutrisi berkurang
-
Klien mengatakan tubuhnya lemah
DO
:
-
Terdapat luka insisi
-
Terdapat jahitan diperut
|
Asupan nutrisi berkurang
Daya tahan
tubuh menurun
Infaksi mikro
organisme
Resti infeksi
|
Resiko tinggi infeksi
|
Daftar
Pustaka
Doengoes, Marilynn.
1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3.
Jakarta; EGC
Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1.
Jakarta; Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI
Smeltzer,Suzanne. 2001.
Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 3. Jakarta; EGC
Istiqomah, Indriana.
2004. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan HIL. Jakarta; EGC
Post a Comment