Pembahasan Lengkap Mengenai Proses Sosial, Struktur Sosial, Pranata Sosial, Perubahan Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat Beserta Contoh-contohnya





A.    PROSES SOSIAL
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst.
Proses sosial  adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Contoh Proses Sosial
Tiga macam interaksi sosial tersebut kemudian berkembang lagi menjadi komponen yang lebih kompleks. Yakni terjadi pelbagai bentuk-bentuk interaksi, diantaranya:
·         Asosiatif, merupakan bentuk interaksi yang menghasilkan hubungan gabungan (seperti: kerja sama, akomodasi, akulturasi)
·         Disasosiatif, merupakan kebalikan dari asosiatif. Yakni interaksi yang membentuk perpecahan (seperti: pertikaian, konflik)

B.     STRUKTUR SOSIAL
Definisi Struktur Sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam suatu masyarakat. Dalam hal ini struktur sosial dapat horizontal maupun vertikal susunannnya.Contoh struktur sosial yang Horizontal adalah kelompok pria dan kelompok wanita, atau kelompok orang beragama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Cirinya masing-masing dalam kelompok tersebut tidak bertingkat, artinya di masyarakat kedudukannya sama. Sedangkan contoh Sruktur sosial yang vertikal adalah kelompok orang kaya dan kelompok orang miskin, hal ini jelas menunjukkan kedudukan yang berbeda dalam masyarakat.Orang kaya berada di tempat yang lebih tinggi daripada orang miskin.
Struktur sosial muncul karena adanya dua unsur berikut yaitu : 
1.      individu, dalam hal ini individu adalah sebagai pembentuk masyarakat sekaligus pembentuk struktur sosial, Jika tidak ada individu-individu maka tidak mungkin ada masyarakat
2.      interaksi, interaksi antar individu dalam masyarakat akan membentuk struktur sosial, tanpa adanya interaksi maka struktur sosial tidak mungkin terbentuk
Istilah struktur berasal dari kata structum (bahasa Latin) yang berarti menyusun. Dengan demikian, struktur sosial memiliki arti susunan masyarakat. Adapun penggunaan konsep struktur sosial tampaknya beragam. Walaupun demikian, kita dapat memberikan batasan-batasan melalui beberapa definisi struktur sosial menurut para ahli, yaitu sebagai berikut.
1.      Menurut Radclife-Brown, struktur sosial adalah suatu rangkaian kompleks dari relasi-relasi sosial yang berwujud dalam suatu masyarakat. Dengan demikian, struktur sosial meliputi relasi sosial di antara para individu dan perbedaan individu dan kelas sosial menurut peranan sosial mereka.
2.      Menurut Evans-Pritchard, struktur sosial ialah relasi-relasi yang tetap dan menyatukan kelompok-kelompok sosial pada satuan yang lebih luas.
3.      Menurut Beattie, struktur sosial adalah bagian-bagian atau unsur-unsur dalam masyarakat itu yang tersusun secara teratur guna membentuk suatu kesatuan yang sistematik.
4.      Menurut Raymond Firth, konsep struktur sosial merupakan analytical tool atau alat analisis yang diwujudkan untuk membantu pemahaman tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial.
Dari beberapa definisi tersebut, pada dasarnya yang terpenting dalam struktur sosial ialah relasi-relasi sosial yang penting dalam menentukan tingkah laku manusia. Dengan kata lain, jika relasi sosial itu tidak dilakukan dalam suatu masyarakat, masyarakat tersebut tidak berwujud lagi.

Contoh :
Di sekolahmu terdapat OSIS bukan? Dalam kepengurusan OSIS, kamu dapat menjumpai ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, serta seksi-seksi. Kepengurusan OSIS itu merupakan salah satu bentuk sederhana adanya struktur sosial di dalam masyarakat.Berdasarkan contoh tersebut, dapatkah kamu mendeskripsikan apakah struktur sosial itu? Struktur selalu merujuk pada unsur-unsur yang bersifat kurang lebih tetap atau mantap. Kalau kita umpamakan dengan sebuah bangunan rumah, maka dindingdinding rumah itu merupakan strukturnya. Dalam pengertian ini, struktur sosial diartikan sebagai pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Istilah struktur juga dapat diterapkan pada interaksi sosial. Jadi, struktur sosial dapat diartikan sebagai jalinan unsur-unsur sosial yang pokok. Struktur social mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dgn kelompoknya.

C.    PRANATA SOSIAL
Koentjaraningrat mengatakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam sebuah pranata sosial terdapat dua hal yang utama, yakni aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan norma yang mengatur aktivitas tersebut. Di dalam pranata sosial terdapat seperangkat aturan yang berpedoman pada kebudayaan. Oleh karena itu pranata sosial bersifat abstrak karena merupakan seperangkat aturan. Adapun wujud dari pranata sosial adalah berupa lembaga (institute). Pranata dan lembaga memiliki makna yang berbeda. Pranata merupakan sistem norma atau aturan-aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institute adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu. Misalnya secara naluriah setiap manusia memiliki kebutuhan penyaluran hasrat seksual. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut orang harus berkeluarga yang diawali dengan mencari pasangan yang cocok kemudian menikah secara sah. Dalam hal ini untuk membentuk keluarga ada lembaga yang mengurusinya, yakni lembaga perkawinan.

Contoh :
Menurut Koentjaraningrat, pranata sosial memiliki delapan macam tujuan, yaitu:
a.       Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan, yaitu yang disebut kinship atau domestic institutions. Contohnya perkawinan, pinangan, tolong-menolong antarkerabat, pengasuhan anak, sopan santun antarkerabat, sistem istilah kekerabatan, poligami, perceraian, dan sebagainya.
b.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, dan mendistribusikan harta benda atau economic institutions. Contohnya pertanian, perikanan, koperasi, dan macam-macam perdagangan.
c.       Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia atau educational institutions. Contohnya pendidikan masyarakat, TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, tempat-tempat kursus, dan tempat-tempat pelatihan lainnya.
d.      Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia atau scientific institutions. Contohnya berbagai macam metode ilmiah dan pendidikan ilmiah lainnya.
e.       Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan dan rekreasi atau aesthetic and recreational institutions. Contoh: seni suara, seni rupa, seni gerak, seni lukis, dan seni sastra.
f.        Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau religius institutions. Contohnya doa.
g.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara atau political institutions. Contohnya pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepolisian, dan sebagainya.
h.      Pranata-pranata yang mengurus kebutuhan jasmani manusia atau somatic institutions. Contohnya pemeliharaan kecantikan, kesehatan, dan kedokteran.
Contoh Lain
a.       Memiliki Lambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranta politik negara Indonesia.
b.      Memiliki Tata Tertib dan Tradisi
Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yang baku tentang deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi semua warga sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah.
c.       Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan
Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi, antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


d.      Memiliki Nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga adalah sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
e.       Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)
Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama daripada umur manusia. Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau berubah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yang telah diterima akan melembaga pada setiap diri anggota masyarakat dalam jangka waktu relatif lama sehingga dapat di-tentukan memiliki tingkat kekekalan tertentu. Contohnya tradisi silaturahmi pada waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun dari dulu hingga sekarang.

D.    PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Contoh :
1) Perubahan cepat (revolusi)
 Contoh : Revolusi Mesir.
 *Revolusi : perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
2) Perubahan lambat (evolusi)
 Contoh : perkembangan sistem berburu dan meramu ke sistem pertanian modern

b. Perubahan kecil dan perubahan besar
1) Perubahan kecil : pengaruh yang ditimbulkan tidak luas.
 Contoh : perubahan mode pakaian.
2) Perubahan besar : pengaruh yang ditimbulkan luas.
 Contoh : proses industrialisasi.

c. Perubahan yang direncanakan (planned change) / perubahan yang dikehendaki (intended change)  dan perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) / perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change)
1) Perubahan direncanakan/perubahan yang dikehendaki : perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu.
 Contoh : program Keluarga Berencana (KB) untuk menghasilkan keluarga sejahtera.
 Pelaku perubahan (agent of change) : pihak-pihak yang menghendaki perubahan.
2) Perubahan tidak direncanakan/perubahan yang tidak dikehendaki : perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.
Contoh :
 a. PHK menyebabkan pengangguran meningkat dengan pesat
 b. Mesin pertanian berakibat tumbuhnya sikap individualis

E.     PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat sebenarnya mengacu pada kata “Empowerment” , yaitu sebagai upaya mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat. Jadi pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan masyarakat nelayan adalah penekanan pada pentingnya masyarakat lokal yang amndiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian tentunya diharapkan memberikanperanan kepada individu bukan sebagai obyek, tetapi sebagai pelaku atau aktor yang menentukan hidup mereka sendiri.
Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk memandirikan masyarakat agar mampu berpartisipasi aktif dalam segala aspek pembangunan. Kemandirian buka berarti mampu hidup sendiri tetapi mandiri dalam pengambilan keputusan, yaitu memiliki kemampuan untuk memilih dan keberanian menolak segala bentuk bantuan dan atau kerjasama yang tidak menguntungkan.
Dengan pemahaman seperti itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses terencana guna meningkatkan skala/upgrade utilitas dari obyek yang diberdayakan. Karena itu pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk terus menerus meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah yang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

Contoh :
Beberapa contoh  kegiatan pemberdayaan antara lain :
1.      Pola pengentasan kemiskinan yang cenderung kurang mendidik seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai) diduga memberi andil terhadap banyaknya masyarakat terutama kelompok abu-abu (hampir miskin) yang ingin tetap miskin agar mendapat bantuan.
2.      Motorisasi armada nelayan skala kecil untuk menghapuskan pukat harimau pada awal tahun 1980-an, ternyata tidak berhasil karena pelaksanaannya tidak tepat sasaran.
3.      Program pengembangan nilai tambah melalui penerapan system rantai dingin (cold chain system) pada tahun 1980-an, kurang berhasil karena sosialisasi system ini kurang bagus dan sarana prasarana pabrik es yang tidak tersedia dengan baik.
4.      Program pembangunan prasarana perikanan khususnya pelabuhan perikanan berbagai tipe dan ukuran, tetapi ternyata prasrana tersebut masih belum dimanfaatkan secara optimalbahkan banyak fasilitas yang rusak dimakan usia.
5.      Gerakan Peningkatan Ekspor Perikanan pada tahun 2003, namun program ini berakhir dengan berakhirnya kepemimpinan Habibie.
6.      Pengembangan kelambagaan seperti, koperasi perikanan, KUD Mina, Kelompok Nelayan, Kelompok Wanita Nelayan dan lain-lain, namun hanya sedikit yang mampu bertahan.

Label:

Post a Comment

Post a Comment

Powered by Blogger.