Pembahasan Lengkap Mengenai Integritas Dan Aspek Etika Ipteks



Integritas Dan Aspek Etika Ipteks

Pendahuluan
            Integritas menurut Khalid Yaakub (1982) merupakan proses menyatupadukan secara budaya dan sosial kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada satu unit yang mempunyai identiti yang umum dan tersendiri. Sedangkan menurut Mohd Salleh Lebar (1998), integrasi yang diterima atau yang biasa dikehendaki ramai adalah satu proses yang coba menyatupadukan masyarakat majmuk atau pelbagai  kaum dan mewujudkan pula pembentukkan  kebudayaan kebangsaan atau nasional yang tersendiri dikalangan mereka. Dari pernyataan diatas kita dapat mengambil garis besar tentang pengertian integritas yaitu suatu “proses menyatupadukan”.
            Frase “Etika Ipteks” jika diuraikan, Ipteks merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni. Sedangkan pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupa­kan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin­dari hal-hal tindakan yang buruk.
            Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelas­kan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut:
  • Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
  • Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:
  1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
  2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions)
  3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral seba­gai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
  4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
 Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai­-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika.
Dengan demikian “Integritas dan Aspek Etika Ipteks” dapat kita artikan sebagai proses menyatupadukan secara budaya dan sosial kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda kepada satu unit yang mempunyai identiti yang umum dan dalam lingkup prinsip-prinsip moral dalam penggunaan ilmu,teknologi dan seni.
A. Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga
            Sebagaimana yang telah kita ketahui integritas merupakan menyatupaduakan atau menyatukan. Sehingga Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga memiliki maksud menyatukan atau menyatupadukan Ilmu, teknologi dan seni dalam dunia segitiga. Frase “Dunia Segitiga” disini adalah sebagai berikut:

                                  
            Gambar diatas adalah gambar dunia segitiga yang terdiri dari Imam, Ihsan, Insan. Yang termasuk imam yaitu; Moralitas, Intelektuakitas, dan sensibilitas. Yang termasuk ihsan yaitu; Etika, Filsafat, dan Estetika. Dan, yang termasuk dalam insan  yaitu; Teknologi, Sains, dan Seni.
            Jika  kita mencermati gambar tersebut, keberadaan insan manusia berhubungan dengan erat dengan ihsan dan imam. Kata “ihsan” berkaitan dengan keikhlasan berbuat atau berkarya oleh karena kita sebagai manusia merasa didalam pengawasan yang maha kuasa pencipta alam semesta ini. Jadi hal ini merupakan kesadaran batin yang terekspresi dengan sendirinya oleh karena kita sebagai insane sadar dan faham makna keberadaan diri kita sendiri yang diamanahkan mengelola dan memelihara alam semesta ini. Adapun kata “iman”, ini adalah konsepsi jiwa yang abstrak dan terpatri secara mendalam pada diri manusia namun dapat terpancar tak terhingga dan tanpa batas kekuatan. Keberadaannya yang bahkan dapat melalui batas-batas yang kongkrit sekalipun. Manusia yang memiliki nilai iman, maka intelektualitas, sensibilitas dan moralitasnya akan bersinergi satu sama lain bagai satu bangunan yang tidak sempurna jika salah satu diantara ketiganya tidak ada.
v  Ipteks (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni) dalam beberapa pandangan
1. Al-Fatabi sebagai cendikiawan islam pada zaman keemasan islam menyampaikan bahwa : ilmu yang sebenarnya bagaikan batang tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik.
2.   Frederick ferre (1988) mengemukakan tentang pengertian teknologi. Menurutnya teknologi adalah kecerdasan pengalaman praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam dan manusia yang diwujudkan dalam bentuk dunia kebendaan dan atau dunia kecerdasan.
3.   Hamka berpendapat bahwa seni yang setinggi-setingginya adalah ketika telah berkumpul didalamnya kebenaran, keadilan dan keindahan yang direkat oleh cinta yang kudus.
Dari ketiga komponen diatas pemahaman tentang integritas dan IPTEKS yang utuh tidak lain adalah suatu konsepsi multi dimensi yang didalamnya memiliki nilai-nilai kebenaran (Ilmu pengetahuan), kebaikan (teknologi), dan keindahan (seni). Seni adalah muara dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ketiganya saling membantu dan bersinergi satu dengan yang lain dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
 
B. Aspek Etika Ilmu, Teknologi dan Seni
            Berkaitan dengan pembatasan etika atas imu, teknologi dan seni, maka perlu jelas bagi kita bahwa yan dibatasi secara etis ialah cara memperoleh, cara pengujian dan cara penggunaan IPTEKS pada saat penerapannya dengan pihak lain.
            Etika IPTEKS merupakan hal yang penting, karena dengan adanya etika ipteks pengaruh-pengaruh negative dari ipteks dapat dibatasi.  Yang paling penting adalah etika yang menyangkut hidup mati orang banyak, masa depan,hak-hak manusia dan lingkungan hidup.
Seperti yang kita ketahui hasil-hasil dari pengembangan ipteks, selain memiliki sisi positif juga memiliki sisi negative. Dan untuk meredam sisi negative tersebut dibutuhkan usaha.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meredam pengaruh negatif ipteks antara lain :
1.   Rehumanisasi
                  Mengembalikan martabat manusia dalam perkembangan ipteks modern yang sangat cepat dengan berbagai cara. Kecepatan perkembangan ipteks sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan adaptasi populasi yang bersangkutan. Perkembangan nilai-nilai agama, etika, hokum, dan kebijakan lebih lambat dari perkembangan ipteks, maka masalah in harus mendapat perhatian khusus. Artinya lebih jauh manusia harus dipandang secara utuh baik lahi maupun batin sehingga pembangunan dan pengembangan ipteks selalu harus selalu mengarah pada terwujudnya peningkatan kesejahteraan manusia seutuhnya antara lahiriah dan batiniah. Apabila ini tidak diperhatikan maka laju kehancuran peradaban manusia tidak akan dapat diimbangi oleh laju rehumanisasi oleh karenanya semua fihak harus mengambil bagian dan berkontribusi positif didalamnya.
2.   Kemampuan memilih
                  Dengan makin bayaknya kebolehjadian yang diakibatkan oleh ipteks, maka timbul kesukaran dalam memilih, meskipun pilihan relatif lebih sedikit daripada kebolehjadian. Pendidikan pada umumnyadiarahkan pada caraproduksi bukan pada cara konsumsi. Terkikisnya nilai-nilai menyebabkan menurunnya perbedaan antara yang mungkin dengan yang terjadi, bahkan mana yang benar dan mana yang salah sudah sangat susah dibedakan. Segala yang teknis yang akan dikerjakan, tidak dipertentangkan dan disaring oleh nilai-nilai kemanusiaan artinya prinsip dasar yang esensi dari suatu hal maah terabaikan. Etika yang didukung oleh aspek moal keagamaan, social dan aspek-aspek yang terkait seharusnya menentukan apa yang mungkin dteliti dan dikembangkan, kemudian tidak dilakukan jika tidak manusiawi, tidak adil, tidak bermoral dan lain-lain.
3.   Arah perkembangan kemajuan
                  Anomali yang ditimbulkan oleh perkemangan ipteks sekarang, akan mengakibatkan banyak ahli yang mempertanyakan apakah tepat cara-cara yang dipakai menuju kesejahteraan kuantitatif dan kemajuan material manusa. Beberapa ahli mengkonstalasi bahwa penyediaan kebutuhan material yang berlebihanpun tidak akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan, bahkan sebaliknya akan menimbulkan dekomposisi lingkungan, dehumanisasi dan ketegangan-ketegangan dalam interrelasi unsur-unsur dalam ekosistem, termasuk diantara sesame manusia.
4.   Revitalisasi
                  Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang berkelanjutan. Pembangunan akan menuju ke suatu kebudayaan baru dimasa depan, sehingga diperlukan persiapan-persiapn yang menyeluruh. Usaha-usaha revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif dan secara negative oleh factor-faktor dalam maupn luar negeri.




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kita tentu sudah sering mendengar kata Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang sering disingkat dengan IPTEK. IPTEK merupakan makanan sehari-hari manusia sekarang ini. Telepon seluler, komputer, internet, dan lain-lain. Tanpa adanya IPTEK kehidupan sosial manusia menjadi terhambat. Atas dasar kemampuan kreatifitas berpikir, manusia dapat mengembangkan IPTEK dari waktu ke waktu. Segala kemudahan mulai dari transportasi, telekomonikasi sampai pendidikan tak luput dari peran IPTEK. Namun di balik itu semua manusia menjadi malas melakukan semua aktivitasnya oleh karena semua kemudahan yang ada. Selain itu juga, sebagian besar manusia diberbagai belahan dunia belum mencicipi manfaat dari IPTEK tersebut. Sungguh sangat disayangkan sekali dimana sebagian orang sudah mendapatkan kebutuhannya dengan cepat sementara yang lainnya harus bersusah payah untuk mendapatkannya. Untuk itu sebagai mahasiswa kita perlu mengetahui lebih dalam tentang IPTEK agar kita bisa memanfaatkan untuk seluruh umat manusia.

B.       Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah apa saja peranan IPTEK dalam membantu dan mempermudah aspek kehidupan manusia?.

C.      Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana IPTEK dalam peranannya sebagai sarana untuk mempermudah kehidupan manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengantar Wawasan IPTEK
Wawasan IPTEKS adalah mata kuliah yang diajarkan dengan tujuan mengarah pada pemantapan nilai-nilai karakter mahasiswa khususnya di Universitas Hasanuddin yang dibangun berdasarkan semangat karakter bernuansa maritime (Manusiawi, Arif, Religius,Integritas, Tangguh, Inovativ, dan Mandiri)
Secara umum pengertian wawasan dapat digambarkan sebagai teropong multi dimensi untuk dapat melihat dan mengamati keberadaan dan perkembangan dunia IPTEKS secara utuh. Ketimpangan telah terjadi pada fase sebelumnya karena IPTEKS ditinjau secara fragmatis, terpenggal dan terpilah dimana perkembangan suatu sisi tidak membantu perkembangan sisi yang lain. Akibatnya pesona dan jiwa seni terasa asing dan seakan kabur oleh kecanggihan ilmu dan teknologi karena masing-masing sisi sibuk memikirkan bagiannya sendiri yang seharusnya ketiga sisi, baik ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dapat dipandang sebagai satu kesatuan dimana ketiga sisi bersinergi satu sama lain.
Sebagai contoh Visi Perguruan Tinggi Universitas Hasanuddin adalah: Pusat unggulan dalam pengembangan insane, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya berbasis benua maritime Indonesia, dan Misi Perguruan Tinggi Universitas Hasanuddin adalah: Pertama, menyediakan lingkungan belajar yang berkualitas untuk mengembangkan kapasitas pembelajar yang inovativ dan proaktif. Kedua, melestarikan, mengembangkan, menentukan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknilogi, seni dan budaya. Ketiga, menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,  seni dan budaya bagi kemaslahatan Benua Maritim Indonesia.
               


B.       Manusia Dan Alam Semesta
Salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan mulia adalah manusia yang diberikan amanah untuk mengelolah dan memelihara alam semesta.
Ciri-Ciri Umum Manusia Sebagai Makhluk Tuhan:
1.      Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya.
2.      Mempunyai jiwa, naluri,nalari,ruh dan hati yang sangat khas.
3.      Mengadakan metabollisme atau petukaran zat dalam tubuhnya.
4.      Tingkat reversibilitas sistem tubuh manusia sangat ideal.
5.      Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.
6.      Memiliki potensi untuk berkembang biak.
7.      Tumbuh dan bergerak.
8.      Berinteraksi dengan lingkungannya.
9.      Bersifat fanah atau mengalami kematian
Definisi Manusia Menurut Para Filsafat:
1.      Homo sapiens, artinya makhluk yang mempunyai budi.
2.      Animal rational, artinya binatang yang berpikir.
3.      Homo laquen, artinya makhluk yang pandai menciptakan bahasa dan
menjelmakan pikiran manusia dan perasaan dalam kata-kata yang tersusun
4.      Homo faber, yaitu makhluk yang terampil, pandai membuat perkakas, atau disebut juga tool making animal, yaitu binatang yang pandai membuat alat.
5.      Zoon politicon, yaitu makhluk yang pandai bekerjasama, bergaul dengan orang lain dan mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
6.      Homo economicus, yaitu makhluk yang tunduk pada prinsip-prinsip ekonomi dan bersifat ekonomis.
7.      Homo religius, yaitu makhluk yang beragama.
PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA MENURUT ILMU PENGETAHUAN MODERN ( IPTEK )
      Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan proses penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu, kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta. Di antara beragam teori itu, yang paling dikenal adalah teori Materialisme dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas.
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun akhir. Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Kaum materialis juga mengingkari adanya the ultimate nature of reality (realitas tertinggi atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semesta yang digambarkan oleh sains merupakan materialisme sederhana.
Kaum materialis menyatakan bahwa para filosof tidak dapat menambah, dalam arti memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang diberikan para ilmuwan pada masa hidupnya. Paham materialisme ini memiliki beberapa aliran, yakni; materialisme lama, materialisme modern, serta materialisme dialektis/historis.
Teori materialisme yang sempat diagung-agungkan para filsuf dan ilmuwan Barat dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory)
      Seiring ditemukannya fakta tentang terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli Astronomi Amerika bernama Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori Ledakan Besar pun semakin kokoh.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya “awal atau permulaan” pada alam semesta yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada yang menciptakannya yakni Tuhan, Sang Pencipta semesta alam.
Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti bernama George Gamov berpendapat, seharusnya ada sisa-sisa radiasi dari hasil big bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di seluruh jagat raya. Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium.
Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah ledakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya.






C.   Ilmu Pengetahuan
      Pada hakekatnya pengetahuan atau knowledge merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang sesuatu obyek tertentu   termasuk ke dalamnya adalah ilmu, sehingga ilmu dikatakan merupakan bagian yang di ketahui oleh manusia. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).Pengetahuan juga merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak turut memperkaya kehidupan kita. Kriteria nagi suasana mengetahui bagi segala yang kita tangkap dalam jiwa baik mengenai benda, seperti buku, kursi, gelas, mengenai peristiwa yang menyertai benda seperti melayang, mendidih, pasang, meledak, maupun mengenai sifat dan keadaan benda seperti wangi,mahal, panas, gelap, dan sebagainya.
Kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata “Pengetahuan” dan “ilmu”.
Pengetahuan (knowledge) sudah puas dengan menangkap tanpa ragu tentang                         kenyataan suatu hal, sedangkan ilmu (science) menghendaki penjelasan lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan.
Pengetahuan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Pengetahuan Non Ilmiah
Pengetahuan non ilmiah atau dikenal dengan sains semu (pseudo science) diperoleh terutama dengan mengandalkan dugaan, perasaan, keyakianan dan tanpa diikuti oleh pemikiran yang cermat.
2. Pengetahuan Ilmiah
Pencarian pengetahuan dengan cara ilmiah dilakukan berdasarkan pemikiran rasional, pengalamn empiris (fakta) maupun referensi pengalamansebelumnya. Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan cara atau metode ilmiah disebut ilmu.




D.   Perkembangan Ilmu Pengetahuan
            Seperti halnya dalam perkembangan IT, ilmu pengetahuan dikembangkan guna mempermudah pekerjaan manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan kemampuan fisik yang besar, kini bisa diperkecil dengan bantuan mesin-mesin otomatis yang merupakan hasil dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun manusia harus bisa memilah bagaimana menggunakan perkembangan-perkembangan tersebut menjadi sesuatu yang positif. Sebab ilmu pengetahuan hanya memberikan sebuah kenyataan.Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, maka penciptaan teknologi akan terus berkembang. Seperti misalnya adanya ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang manusia. Dari ilmu-ilmu tersebut, manusia bisa membuat manusia sendiri lewat teknologi yang disebut kloning. Dan lagi kecanggihan alat-alat medis untuk membantu manusia dalam bidang kesehatan.
Ilmu pengetahuan berkembang sesuai dengan periode dari masa ke masa, penjelasannya sebagai berikut:
1. Zaman Pra Yunani Kuno (Zaman Purba)
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu: Zaman Batu Tua (masa prasejarah, era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM), Zaman Batu Muda (berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM) dan Zaman Logam (berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM).
2. Zaman Yunani Kuno (berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M).
3. Zaman Pertengahan (Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M).
Di kerajaan bangsa Arab, ilmu pengetahuan melahirkan tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya. Mereka adalah sebagai berikut :
  • Al-Kindi, filsuf pertama dari kalangan Islam yang berkarya dalam bidang geometri, astronomi, aritmatika, musik, fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik. Al-Farabi, komentator filsafat Yunani ini berkontribusi dalam bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik.
  • Al-Khawarizmi, yang karyanya berupa buku pertamanya Al-Jabar berdampak besar pada bidang matematika.
  • Ibnu Sina, Avicenna di dunia barat ini merupakan bapak pengobatan modern yang berkarya dalam bidang-bidang kedokteran.
4. Zaman Renaissance (Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M).
5. Zaman modern (Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M).
6. Zaman Kontemporer (Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini).




E.   Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
            Ilmu pengetahuan adalah hasil dari pemahaman manusia akan fenomena alam yang terjadi pada dirinya maupun pada alam yang menghasilkan suatu buah pikir yang bermanfaat dan berguna. Ini semua didapat kan dari interaksi indra manusia dengan alam sehingga menghasilkan sebuah pengalaman, pembelajaran, adaptasi dan pemahaman.
            Sedangkan teknologi adalah hasil penerapan dari ilmu pengetahuan manusia. Ini merupakan proses olahan ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk dijadikan suatu alat(penerapan) yang bermanfaat bagi manusia.
            Perbedaan utama keduanya terletak pada apa yang dihasilkan. Ilmu pengetahuan merupakan hasil buah pikir manusia dari pengalaman, pembelajaran, adaptasi, dan pemahaman yang menghasilkan teori. Sedangkan teknologi merupakan hasil dari olahan ilmu pengetahuan menjadi alat untuk memudahkan kehidupan manusia. Jadi intinya ilmu pengetahuan menghasilkan teori sedangkan teknologi menghasilkan alat dari praktik(eksperimen) yang berdasarkan ilmu pengetahuan.
Contoh Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
            Di bidang Computer Science:
Ilmu Pengetahuan: Algoritma merupakan contoh ilmu pengetahuan di bidang computer science. Algoritma merupakan hasil buah pikir manusia berupa langkah-langkah pola pikir manusia dalam pemecahan suatu masalah yang diterapkan kedalam lingkungan computer.
Sedangkan untuk teknologi: Program dan Komputer merupakan hasil dari olah pikir manusia mengenai pemecahan masalah untuk perhitungan dan pemograman computer. Ini merupakan alat yang dihasilkan dari penerapan logika algoritma berpikir manusia sehingga menghasilkan computer dan programnya.
Dibidang gaming dan robotic:
Ilmu pengetahuan: AI(Artificial Intelegent) dibutuhkan agar proses game dan robot dapat berjalan tanpa harus penuh perhatian dari kita. AI merupakan pengembangan dari algoritma computer yang lebih dikhususkan untuk pemecahan masalah “kecerdasan mesin”.
Teknologi: teknologi yang dihasilkan dari sini adalah game dan robot itu sendiri. Robot dan game tentunya bisa melakukan proses identifikasi dengan memerlukan suatu program AI didalamnya agar dia dapat beralasan, bergerak, beradaptasi, dll.



F.    Teknologi
      Teknologi: Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk
mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
      Sehubungan dengan pemenuhan tingkat kepuasan, maka kualitas teknologi selalu ditingkatkan untuk mempertinggi nilai efisiensinya. Nilai efisiensi tersebut menurut Rizal Astrawinata (1991) dapat didekati dengan data mengenai daya keluaran yang terdiri atas :
a.    Daya yang terkandung dalam produk
b.    Daya yang terbuang melalui aliran limbah
c.    Daya yang hilang melalui pertukaran kalor dengan lingkungan
d.    Daya yang terdaur ulang
e.    Daya yang termusnahkan karena proses irreversibel
Adapun mengenai daya keluaran ini, jenisnya sangat bergantung pada keberlangsungan suatu proses. Kemudian daya lain adalah daya masukan, yang terdiri atas :
a.  Daya yang terkandung dalam bahan baku
b.  Daya yang terbawa oleh fluida kerja, arus listrik, arus panas, penjalaran gelombang mekanik, dan lain-lain.
Hukum kekekalan energi menghendaki “Daya masukan = Daya keluaran”, maka efisiensi (ef) dapat dinyatakan dengan : hasil bagi dari “daya yang terkandung dalam produk” dengan “dayamasukan kedalam produk.
Nilai efisiensi atau nilai dari hasil bagi tersebut selalu lebih kecil dari satu, karena selalu ada pelepasan energi menjadi energi panas, energi bunyi, percikan energi atau material, dan lain-lain.
Pelepasan energi merupakan energi yang tidak dapat digunakan kembali dalam proses yang sedang diamati. Seperti misalnya energi pembakaran bensin tidak semua energi menjadi energi gerak sehingga sepeda motor dapat dikendarai, akan tetapi terdapat pelepasan energi yang menjadi deru panasnya badan mesin dan semburan gas buangnya, termasuk yang terkonvensi menjadi energi mekanik seperti grafit atau kerak dalam mesin.
Seiring dengan bertambahnya waktu, daya yang hilang atau termusnahkan karena proses irreversibel akan menumpuk atau akan mengakumulasi menjadi energi yang tidak terbarukan atau energy yang tidak dapat digunakan kembali, hal ini dalam termodinamika dengan proses spontandan disertai dengan pembesaran atau bertambahnya kuantitas entropialam semesta. Akibatnya energy yang masih dapat digunakan semakin menipis oleh karena tidak ada jalan lain demi kelangsungan hidup manusia, energy harus dihemat dan teknologi proses yang dipakai harus mempertinggi efisiensi penggunaan energinya. Keadaan inilah yang memotivasi manusia untuk selalu memperinggi kualitas teknologi dewasa ini dan dimasa depan.
Perkembangan teknologi terus berlangsung dalam mempertinggi nilai efisiensi, mereduksi produk samping berupa bahan buangan atau limbah dengan cara mengolahnya sebelum dibuang. Apabila pengembangan teknologi yang ramah lingkungan tidak diupayakan, maka laju degradasi kualitas lingkungan akan semakin besar, artinya kerusakan semakin parah dan kondisi ini tidak boleh dibiarkan, harus dapat direduksi.









G.  Perkembangan Teknologi
Sebenarnya Teknologi sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu jaman romawi kuno. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Salah satunya adalah seperti yang ada di Indonesia, yaitu fenomena mobil esemka yang diciptakan beberapa sekolah di Solo. Telah membuat inovasi mobil Nasional untuk Indonesia. Selain itu juga, ada di Sidoarjo yang memproduksi kapal laut untuk kebutuhan melaut.
Dalam bentuk yang paling sederhana, Perkembangan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional sepertibercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari Perkembangan teknologi yaitu :
  • Perkembangan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress). Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
  • Perkembangan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress). Perkembangan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  • Perkembangan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa adanya campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.
Di lain pihak suatu kebijaksanaan ‘pintu yang lama sekali terbuka’ terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.





H.  Dampak Perkembangan Teknologi
Dampak  Positif
  • Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  • Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  • Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  • Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
  • Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
  • Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
  • Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos, internet dan lain-lain.
  • Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
  • TIK sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
  • Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
  • Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
  • Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
  • Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
  • Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
  • Akses luar sekolah mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer di rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.




Dampak Negatif
  • Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
  • Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
  • Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
  • Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
  • Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.
  • Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
  •  Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
  • Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran. Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran .
  • Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno ketika menggunakan computer di sekolah.





I.      Seni Dan Keindahan
            Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. SudarmadjiSeni adalah manifestasi batin dan pengalaman estetis menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume dan gelap terang. Ensiklopedia Indonesia Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya, mendengarkan dan menimatinya.
FILOSOFI SENIDAN KEINDAHAN
            Keindahan (beauty) mengisi beragam dunia mulai dari mikrokosmos sampai pada makrokosmos, tema “kosmos”mengandung pengertian tertib sbg lawan kata “chaos”R. E. Brennan (1959) menyatakan bahwa seni keindahan itu berada pada ketertibannya, pada pesona susunan, dan seluruh bagiannya, dan pada sifat kegenapannyaContohnya : keindahan itu berada pada deburan ombak yang memecah, berada pada gemercik air mengalir, sejumlah contoh keindahan di alam dan budaya kehidupan dan penghidupan masyarakat membekas dalam diri seniman, timbullah proses peniruan alam dalam dirinya dan dalam rangka berkomunikasi dengan dirinya, maka terciptalah seni lukis, seni pahat, seni sastra, dan sejumah seni lainnya
             Keindahan seni dapat mengandung keharuan,betapa tidak setiapyang indah memiliki ketertiban,setiap yang tertib memilikiinformasi, sesuatu yang penuh dengan informasi akan memilikispektrum yg luas untuk berkomunikasi dengan manusia melaluisensibilitas yang dimilikinya,dalam diri manusia telah berakumulasisejumlah memori dari yg manis sampai pahit,panas sampaidingin,memuaskan sampai mengecewakan, menyelamatkan sampaimencelakakan dan space-space lainnya berdasarkan spektrumpengalaman hidupnya. Akan tetapi bagi masing” orang terkadangapresiasinya bergantung pada pribadi yg bersangkutan sebab sesuatudapat dikatakan indah namun oranglain menganggapnya tidak indahdemikian pula sebaliknya.
            Kesadaran merupakan hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya melalui rangsangan dari luar dirinya berupa arus denyut /pulsa sensoriks seperti arus informasi optik,akustik,termik,elektrik,magnetik dan mekanik Ditinjau dari segi kualitas, karya seni tidak terlalu ekspresif dengan pesan diri sendiri dari dalam batin, tetapi lebihberupa upaya kepada penataan dekoratif yang mempesona.Karya seni yang ekspresif maupun dekoratif terlahir karena sang seniman telah menyelami ketertiban alam, sehingga wujud karya seninya dapat bermuatan pesan mulia, berkualitas syukur atau bermuatan epresiatif.
           Seni dikelompokkan atas dua : • Normatif yaitu bersifat rasional, empiris, juga harus memiliki keterkaitan dengan aspek ilahiyah . • suyektif-pragmantis yaitu hanyaakan menjadi realita bersifat rasional dan empiris. Dengan demikian karya seni merupakan alat komunikasiekspresif yang daripadanya akan terpancar sinar ketertiban bagi semua penikmat yang berada pada panggungkehidupan. Oleh karena itu, karya seni akan menjadi suatu realita yang dianggap penting untuk disadari, dinikmati, dan dicita-citakan.



J.     Integritas Dan Aspek Etika IPTEKS
            Sebagaimana yang telah kita ketahui integritas merupakan menyatupaduakan atau menyatukan. Sehingga Integritas Ipteks Dalam Dunia Segitiga memiliki maksud menyatukan atau menyatupadukan Ilmu, teknologi dan seni dalam dunia segitiga. Jadi hal ini merupakan kesadaran batin yang terekspresi dengan sendirinya oleh karena kita sebagai insane sadar dan faham makna keberadaan diri kita sendiri yang diamanahkan mengelola dan memelihara alam semesta ini. Adapun kata “iman”, ini adalah konsepsi jiwa yang abstrak dan terpatri secara mendalam pada diri manusia namun dapat terpancar tak terhingga dan tanpa batas kekuatan. Keberadaannya yang bahkan dapat melalui batas-batas yang kongkrit sekalipun. Manusia yang memiliki nilai iman, maka intelektualitas, sensibilitas dan moralitasnya akan bersinergi satu sama lain bagai satu bangunan yang tidak sempurna jika salah satu diantara ketiganya tidak ada.

            Etika IPTEKS merupakan hal yang penting, karena dengan adanya etika ipteks pengaruh-pengaruh negative dari ipteks dapat dibatasi.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meredam pengaruh negatif ipteks antara lain :
1.         Rehumanisasi
Mengembalikan martabat manusia dalam perkembangan ipteks modern yang sangat cepat dengan berbagai cara.
2.         Kemampuan memilih
Dengan makin bayaknya kebolehjadian yang diakibatkan oleh ipteks, maka timbul kesukaran dalam memilih, meskipun pilihan relatif lebih sedikit daripada kebolehjadian
3.         Arah perkembangan kemajuan
Anomali yang ditimbulkan oleh perkemangan ipteks sekarang, akan mengakibatkan banyak ahli yang mempertanyakan apakah tepat cara-cara yang dipakai menuju kesejahteraan kuantitatif dan kemajuan material manusa. 4.       Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang berkelanjutan. Pembangunan akan menuju ke suatu kebudayaan baru dimasa depan, sehingga diperlukan persiapan-persiapn yang menyeluruh. Usaha-usaha revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif dan secara negative oleh factor-faktor dalam maupn luar negeri.
















BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
                 Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sebuah atribut tidak terpisahkan dalam suatu komunitas masyarakat. Karena penekanan utama komunikasi IPTEK adalah kepada proses bagaimana masyarakat dapat memahami IPTEK secara berkesinambungan, masyarakat perlu juga memahami bagaimana bentuk bahasa yang tepat dalam proses pengkomunikasian IPTEK oleh penyampai informasi kepada mereka. Masyarakat melakukan interpretasi terhadap informasi IPTEK disesuaikan dengan pengaruh dari dalam diri setiap individu –tingkat pendidikan, tingkat ekonomi- dan pengaruh dari lingkungan -relevansi sosial dan struktur sosial- yang mempengaruhi seberapa cepat dan akurat informasi IPTEK dapat diterima sesuai dengan tujuannya. Sehingga diperlukan tahapan pengembangan mengenai bagaimana bentuk dan mekanisme komunikasi IPTEK terhadap masyarakat majemuk secara efektif dan efisien yang disesuaikan dengan kearifan lokal dan konteks budaya yang berkembang di masing-masing tatanan masyarakat.




B.   Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana dampak dan pengaruh perkembangan teknologi di  berbagai bidang.




DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana, Iskandar. 1980.
Teknologi dan perkembangan
. Jakarta : Yayasan Idayu Amiruddin. 2012.
 Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) Terhadap Kehidupan Manusia Dan Sistem Pendidikan.
diakses pada tanggal 25 Desember 2012, pukul 01.00 wita. Usman, Hanapi dkk. 2012.
 Buku Ajar Wawasan Ipteks
. UPT MKU UNHAS, Makassar. Hudoyono, PWS. S. 2003.
 Perkembangan Teknologi
. Dirjen Dikti. Depdiknas, Jakarta. Purwasasmita, M. 2000.
 Konsep Teknologi
. TPB ITB, Bandung
Tim Dosen Wawasan IPTEKS. 2011. Wawasan Ipteks. UPT MKU Unhas. Makassar

Label:

Post a Comment

Post a Comment

Powered by Blogger.