BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk
menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi
dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan
bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanyab menggunakan
mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern
biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan,
kultur jaringan.
Pengolahan
pangan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan pangan yang cukup tua.
Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat
kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya
tape.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah pengertian tape ketan?
2. Bagaimana proses fermentasi pada
tape ketan?
3. Bagaimana cara pembuatan tape ketan?
4. Apakah manfaat dari tape ketan?
5. Faktor-faktor apa sajakah yang
mempengaruhi proses pembuatan tape ketan?
C. Tujuan
Adapun tujuan-tujuan
dilaksanakannya penelitian bioteknologi fermentasi ini, diantaranya :
1. Untuk mengetahui defenisi dari tape ketan
2. Untuk mengetahui
proses terjadinya fermentasi pada tape ketan
3. Untuk mengetahui cara
pembuatan tape ketan
4. Untuk mengetahui manfaat
dari tape ketan
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pembuatan tape ketan
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang aplikasi bioteknologi dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Menambah pengetahuan tentang proses fermentasi pada pembuatan tape
ketan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Defenisi Beras
Kata
"beras" mengacu pada bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah
dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang
ditutupi)dan 'lemma' (bagian yang menutupi).
Pada salah satu tahap pemrosesan
hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian
luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna
putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras dari padi
ketan disebut ketan.
Kandungan beras Sebagaimana bulir
serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%).
Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral,
dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer
karbohidrat:
• amilosa, pati dengan struktur
tidak bercabang
• amilopektin, pati dengan struktur
bercabang dan cenderung bersifat lengket
Perbandingan komposisi kedua
golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur
nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi
oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan
amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak
berlekatan) dan keras. Macam dan warna beras :
a)
Beras
"biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya memiliki
sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras ini
mendominasi pasar beras.
b)
Beras
merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang
merupakan sumber warna merah atau ungu.
c)
Beras
hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia memproduksi antosianin
dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
d)
Ketan
(atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir
seluruh patinya merupakan amilopektin.Ketan hitam, merupakan versi ketan dari
beras hitam.
Fermentasi adalah proses produksi
energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam
fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan
hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan
minuman beralkohol lainnya.
B.
Ragi
tape
Ragi/fermen merupakan zat
yang biasa dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi biasanya mengandung
mikroorganisme seperti saccharomyces cereviciae. Ada dua jenis ragi yang
ada di pasaran yaitu padat dan kering. Jenis ragi kering ini berbentuk
butiran-butiran kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus.Jenis ragi yang
butirannya halus dan berwarna kecoklatan ini umumnya di gunakan dalam pembuatan
kue.
Sedangkan ragi
padat biasanya bentuknya bulat pipih dan biasanya sering di gunakan dalam
pembuatan tape.
Reproduksi dari
ragi yaitu dengan cara seksual dan aseksual.Secara seksual reproduksi ragi di
lakukan dengan membentuk ascapora.
Akspora adalah spora
seksual yang terbentuk di dalam askus. Askus terdapat di dalam badan buah yang
di sebut askokarp.
Secara aseksual
ragi berproduksi dengan cara membentuk tunas (bundding) tunas yang telah masak
akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi indifidu baru.
Agar ragi tahan lama sebaiknya tagi di simpan
dengan baik yaitu dalam ke adaan tidak terpakai , ragi membutuhkan suasana
hangat dan kering agar sel-sel nabatinya tetap hidup untuk mengaktifkan
kerjanya. Ragi dalam keadaan normal lebih cepat rusak dan akan ke hilangan daya
peragiannya jika disimpan dalam suhu 2 derajat celcius selama 4-5 minggu.Suhu
ideal untuk menyimpan ragi agar awet dalam jangka waktu panjang adalah 7
derajat celcius.
Mikroorganisme
yang di gunakan dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan
fungi(khomir) yaiturhizopus, aspergillus, mucor, amylomyces, endaucopsis,
saccharomyces Hancenula,anomala,lactobacillus,acetobacur .
supaya tidak
terlalu keras.Pemberian ragi di lakukan pada keadaan ketan dingin.Supaya kerja
ragi berjalan optimal, sebab jika di berikan pada saat ketan masih panas, akan
mempengaruhi rasa tape tersebut.
C.
Pengertian
bioteknologi
Bioteknologi
berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan
logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan
prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk
meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah penggunaan
biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan
barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan
bioteknologi konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional
adalah pembuatan tape ini. Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern
adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro
organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan
industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba
yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun
pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan
lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril,
sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga
adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic
dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.
D.
Pengertian tape
ketan
Tape merupakan
makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat saccharomyces
cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini
dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri
Endomycopsis fibuligera.
E.
Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa
komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan
aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk
menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi
anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki
akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.
BAB III
LANGKAH KERJA
A. Alat Dan Bahan
1.
Alat
yang digunakan adalah:
a.
Dandang
b.
Kompor
c.
Panci
d.
Pisau
e.
Sendok
dan entong
f.
Tampah
g.
Tompo
h.
Cup
i.
Daun
pisang
2.
Bahan-bahan
yang digunakan:
a.
Beras
ketan hitam 4 L
b.
Ragi
4 biji
c. Air
secukupnya
B. Langkah-langkah
pembuatan
1.
Cuci
beras ketan sampai bersih
2.
Rendam
ketan kurang lebih 8 jam
3.
Kemudian
tiriskan
4.
Nyalakan
kompor dan tempatkan dandang di atasnya
5.
Masak
air di dandang sampai mendidih
6.
Masukkan
ketan yang sudah dicuci bersih
7.
Tunggu
sampai 30 menit
8.
Setelah
30 menit,angkatlah ketan dan letakkan di tompo
9.
Lalu
cuci ketan tersebut dan tiriskan
10.
Setelah
itu di rebus lagi selama 30 menit
11.
Setelah
matang,kemudian angkatlah ketan dan tuangkan ke tampah
12.
Kemudian
ratakan
13.
Tunggu
sampai ketan dingin
14.
Parutlah
ragi dan taburkan di atas ketan hingga merata
15.
Campurlah
ketan dan ragi hingga merata
16.
Siapkan
daun pisang yang telah di bersihkan dan di potong rapi sesuai kebutuhan
17.
Letakkan
daun pisang di atas panci
18.
Masukkan
ketan yang sudah tercampur ragi ke dalam panci
19.
Lapisi
daun pisang di atas ketan
20.
Tutuplah
ketan yang di lapisi daun pisang dengan tutup panci serapat mungkin
21.
Simpan
tape kira-kira dua hari dua malam (sampai matang)
22.
Tape
siap di hidangkan
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
A. Hasil
Pembanding
|
Sebelum Fermentasi
|
Sesudah Fermentasi
|
Tekstur Beras
|
Bentuk seperti beras Lunak
|
Seperti nasi
|
Kadar Air
|
Tidak ada
|
Ada (mengandung alcohol)
|
Aroma
|
Tidak ada
|
Wangi tape (asam)
|
Rasa
|
Tidak ada
|
Rasa manis
|
B.
Pembahasan
Setelah melakukan penelitian selama 2 hari tentang pembuatan tape ketan,
kami dapat membahas bagaimana tape ketan dibuat, memaparkan faktor-faktor yang
terlibat dalam pembuatan ataupun dalam proses fermentasi tape.
Pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
1. Konsentrasi Garam
Konsentrasi
garam yang dianjurkan adalah 5-15% (20-600S). Garam berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan jenis-jenis mikroorganisme pembusuk yang tidak diinginkan selama
proses fermentasi berlangsung. Prinsip kerja garam dalam proses fermentasi
adalah untuk mengatur Aw (ketersediaan air untuk kebutuhan mikroorganisme).
Mikroorganisme yang diinginkan untuk tumbuh adalah jenis-jenis bakteri
penghasil asam. Selain mengatur Aw, garam juga berfungsi untuk menarik keluar
cairan sel jaringan yang mengandung sakarida-sakarida, dimana sakarida tersebut
merupakan nutrien untuk pertumbuhan mikroorganisme. Kadar garam selama
fermentasi akan berubah karena cairan dalam sel-sel jaringan tertarik keluar sel,
karena itu secara periodik harus diadakan penyesuaian kadar garam.
2. Suhu
Suhu selama proses fermentasi
sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan yang akan tumbuh. Umumnya
diperlukan suhu 300C untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari
300C pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam akan lambat sehingga dapat
terjadi pertumbuhan produk.
3. Oksigen
Ketersediaaan oksigen harus
diatur selama proses fermentasi. Hal ini berhubungan dengan sifat
mikroorganisme yang digunakan. Contoh khamir dalam pembuatan anggur dan roti
biasanya membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung, sedangkan untuk bakteri-bakteri penghasil
asam tidak membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung. Oleh
karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan
dengan ketan yang terbuka.
BAB
V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa
fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 2-3 hari. Selain itu
juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan
supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses
fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada
ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan yang terbuka.
Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.
Saran
Saran yang dapat penyusun sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya
yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan
bagaimana pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung
sempurna.
Wah jadi inget SMA nih hehe, makalahnya sama ngejelasin tentang ketan hehe :D visit juga ya www.ipb.ac.id
ReplyDeleteOk :-d
Deletenumpang copas yah gan
ReplyDeletebermanfaat bro, ane ijin copas ya buat di blog ane, yang mau di buatin tape uli ane bisa ko mampir ya gan http://jual-tapeuli.blogspot.com/
ReplyDeleteSilahkan mas, jangan lupa tampilkan sumbernya dari web ini ya :-d
Deletemantab nih artikel cara membuat tape ketannya, bisa dicoba deh ntar
ReplyDelete