Pembahasan Lengkap Mengenai Ruang Lingkup Sosiologi




Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan  cara bervariasi. Misalnya seorang sosiologi mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di  Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja  tersebut berprilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir  semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kotabaik individu ataupun kelompok merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:
1.      Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi distribusi dan sumber-sumber kekayaan alam.
2.      Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian berkaitan dengan apa  yang dialami warganya.
3.      Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat dan sebagainya.

A.    Pengertian Sosiologi
Beberapa ahli merumuskan definisi-definisi sosiologi yang antara lain sebagai berikut.
a.       Roucek dan Warren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.
b.      William F. Orgburn dan Meyer F. Nimkoff : Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
c.       J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers :  Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
d.      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi : Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial, yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial, yaitu pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama.

B.     Objek Sosiologi
Objek Sosiologi ada dua macam, yaitu objek material dan objek formal.
a.       Objek Material : Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
b.      Objek Formal : Objek formal sosiologi, yaitu ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

C.    Orientasi Sosiologi
Orientasi sosiologi di masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikut.
a.       Keluarga adalah soko guru dari kelompok masyarakat.
b.      Kelangsungan hidup masyarakat memerlukan sejumlah ketentuan untuk mengatur tingkah laku manusia.
c.       Kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh lembaga-lembaga sosial yang ada di sekelilingnya, dan harus mampu menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga tersebut.
d.      Individu, keluarga, dan masyarakat mempunyai kecenderungan untuk mengklasifikasikan dirinya secara sosial menurut keturunan, tingkat kemakmuran, pendidikan, jabatan, keanggotaan kelompok, dan status sosial lainnya.
e.       Adanya komunikasi dengan kebudayaan dan masyarakat lain akan menimbulkan perubahan-perubahan nilai budaya.
f.        Kerja sama dan saling menghormati merupakan tuntutan kemanusiaan.
g.      Realisasi kehidupan pribadi dibentuk melalui hubungannya dengan yang lain.
h.      Perbuatan-perbuatan yang dapat diterima oleh suatu masyarakat dapat merupakan perbuatan yang tabu bagi masyarakat yang lain.
i.        Migrasi atau perpindahan bangsa-bangsa menimbulkan percampuran budaya antarindividu dan antarkelompok.
j.        Lingkungan sekitar baik fisik dan sosial akan mempengaruhi kehidupan manusia, dan manusia pun akan mempengaruhi lingkungannya.
D.    Ciri-ciri dan Hakikat Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu cabang dari kelompok-kelompok ilmu sosial yang mempunyai sifat dan ciri-ciri tersendiri sebagai berikut.
a.       Empiris, artinya ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b.      Teoretis, artinya suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
c.       Komulatif, artinya disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
d.      No etis, artinya pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan buruk atau baik masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam. 

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut.
a.       Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
b.      Dalam sosiologi objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan normatif.
c.       Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat pula menjadi ilmu terapan (applied science).
d.      Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
e.       Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
f.        Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antarmanusia.
E.     Cabang-cabang Sosiologi
Objek sosiologi, yaitu masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara manusia dan proses yang timbul akibat hubungan manusia dalam masyarakat. Jadi, yang dipelajari dalam sosiologi itu sangat luas antara lain sebagai berikut.
a.       Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lain.
b.      Hubungan antara individu dengan kelompok.
c.       Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain.
d.      Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya.

Berdasarkan kekhususan dari ruang lingkupnya, menurut Soerjono Soekanto sosiologi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam cabang, yaitu sosiologi umum dan khusus.
a.       Sosiologi Umum : Mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia pada umumnya, dalam mengadakan hubungan masyarakat.
b.      Sosiologi Khusus :  Mempelajari dan menyelidiki berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, dari suatu segi kehidupan tertentu. Contoh:
·         Sosiologi pembangunan, membahas masyarakat di dalam pembangunan.
·         Sosiologi industri, membahas masyarakat dalam dunia industri.
·         Sosiologi politik, membahas masyarakat dalam hubungannya dengan politik.
·         Sosiologi hukum, membahas tingkah laku manusia dan masyarakat dalam kaitannya dengan hukum yang berlaku.
·         Sosiologi pedesaan, membahas masyarakat di pedesaan.

F.     Metode - Metode Sosiologi
Metodologi dalam sosiologi  cara kerja dalam mengkaji obyek kajian sosiologi, yang secara garis besar dalam kajian ilmiah dikenal :
a.       Metode kualitatif dan metode kuantitatif,  metode kerja ilmiah yang mengutamakan bahan atau informasi yang akan diuji berdasarkan tingkat kualitas data,  metodologi ini sukar didapat indikator atau skala pengukuran berdasarkan angka-angka yang bersifat eksak (tepat/pasti).  
b.      Metode induktif dan metode deduktif, metode ilmiah yang mempelajari suatu gejala secara khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku di dalam lapangan yang lebih luas.  
c.       Metode empiris dan rasional, metode ilmiah yang menyandarkan diri pada keadaan-keadaan yang ada di dalam masyarakat melalui penelitian-penelitian untuk mendapatkan pengetahuan.
d.      Metode fungsionalis, metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat.

G.    Pendekatan Sosiologi
a.      Pendekatan Indvidu (The Individu Approach)
Pendekatan Indvidu (The Individu Approach), yaitu pendekatan yang memperhatikan faktor individu secara utuh meliputi watak, intelegensi, psikologi, dan kemampun psikomotorik. Untuk dapat mengerti tata kehidupan masyarakat (kelompok) perlu dibahas tata kehidupan individu yang menjadi pembentuk mayarakat itu.

b.      Pedekatan Sosial (The Sosial Approach)
Pedekatan Sosial (The Sosial Approach), yaitu pendekatan yang memperhatikan faktor lingkungan sebagai lingkungan tinggal induvidu dalam perkembangannya. Titik pangkal dari Approach Sosial ialah mayarakat dengan berbagi lembaganya, kelompok-kelompok dengan berbagai aktivitas. Secara konkrit Approach Sosial ini membahas aspek-aspek atau komponen dari pada kebudayaan manusia, misalnya keluarga, tradisi, adat istiadat, moralitas, norma-norma sosialnya dan sebagaimana.

c.       Pendekatan Interksi (The Intraction approach)
Pendekatan Interksi (The Intraction approach), yaitu pendekatan dengan memperhatikan pola hubungan antara individu dalam lingkungannya. Di dalam pendekatan interaksional kita memperhatikan faktor-faktor individu dan sosial. Dimana individu dan masyarakat saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik antara individu dan masyarakat. Yang mana interaksi yang terjadi mempunyai kekuatan saling membentuk dan mempengaruhi dalam rangka saling menyempurnakan.
Label:

Post a Comment

Post a Comment

Powered by Blogger.