Makalah Aplikasi Konsep Elastisitas Dalam Memprediksi Permintaan Kayu





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran  yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran  jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan  dan penawaran terhadap perubahan harga. Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan  dan penawaran terhadap perubahan harga.
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, pengukuran tersebut  sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Untuk dapat mengukur sejauh mana responsif dari permintaan tersebut, perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan.Elastisitas permintaan dibedakan menjadi tiga konsep yaitu elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan silang.
Jumlah permintaan dan penawaran sangat mempengaruhi harga, karena jika permintaan naik sedangkan penawaran tetap atau sedikit, maka akan terjadi kelangkaan barang (jika factor-faktor lain dianggap tetap atau cateris paribus), kelangkaan barang akan mengakibatkan naiknya harga. Namun sebaliknya jika penawaran banyak sedangkan permintan sedikit, maka harga akan menjadi murah.
B.     Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan makalah ini ialah sebagai berikut.
1.      Mengetahui jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk setiap tahun
2.      Menjelaskan pertumbuhan pendapatan pertahun.
3.      Menjelaskan konsumsi kayu perkapita dan permintaan kayu pada 15 tahun yang akan datang.

C.    Ruang Lingkup Materi
Guna mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis mempergunakan metode kepustakaan. Pada metode ini, penulis membaca buku dan literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah. Makalah ini disusun secara sistematis, yaitu penulis menguraikan permasalahan mengenai kondisi kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh manusia, dan mengungkapkan pembahasan mengenai solusi dari permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya. Dalam hal ini juga membahas mengenai peran serta manusia/individu itu sendiri dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.












BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Elastisitas Ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa yang akan terjadi jika harga barang/jasa dinaikkan (S.S Wilks, 1994).
Konsep elastistas digunakan untuk mengukur sampai dimana besarnya respon/kepekaan variabel terikat jika terjadi perubahan pada variabel bebas tertentu. Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas/indeks elastisitas. Elastisitas sendiri memiliki pengertian perubahan yang akan terjadi apabila satu atau lain hal berubah atau mengukur seberapa dalam perubahan demandnya (Boediono, 2001).
Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh (Sukirno, 2013).

B.     Koefisien Elastisitas
Besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E. Koefisien elastisitas permintaan adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan harganya. Dalam perhitungan koefisien elastisitas permintaan, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan). Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya (Boediono, 2001).

C.    Elastisitas Permintaan
Besarnya reaksi konsumen terhadap perubahan harga sangat penting bagi produsen. Tujuannya adalah agar produsen dapat menentukan tingkat harga yang menguntungkan. Elastisitas permintaan adalah ukuran drajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga. Elastisitas permintaan suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang di beli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus) (Putong, 2010).
Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity) (Putong, 2010).

1.      Elastisitas Harga (Price Elasticity Of Demand)
             Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahnya harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya (Putong, 2010).
Elastisitas permintaan digunakan untuk menjelaskan tingkat kepekaan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Angka yang mengukur besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang diminta disebut koefisien elastisitas permintaan, dilambangkan (Ed). Adapun rumusnya (Putong, 2010):
Keterangan :
Ed         : Elastisitas Harga Permintaan
∆Q        : Perubahan jumlah barang yang di minta
Q          : Jumlah barang yang di minta
∆P         : Perubahan Harga
P           : Harga

2.      Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)
Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang di minta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat pengganti, dapat pula bersifat pelengkap (Putong, 2010).
Keterangan:
EXA      : Elastisitas Silang
∆Qx     : Perubahan Jumlah barang X yang di minta
Qx        : Jumlah barang X yang di minta
∆PA      : Perubahan Harga barang A
PA        : Perubahan harga A

3.      Elastisitas Pendapatan (Ey)
Elastisitas pendapatan (Ey) adalah prosentase perubahan kuantitas barang yang diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan (Putong, 2010).
Keterangan:
Ey        : Elastisitas Pendapatan
∆Qx     : Perubahan jumlah barang yang diminta
Qx       : Jumlah barang yang diminta
∆Y       : Perubahan Pendapatan
Y         : Pendapatan

4.      Jenis-jenis elastisitas permintaan
Jenis-jenis elastisitas permintaan terbagi atas lima jenis, diantaranya sebagai berikut (Putong, 2010):
a.       Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)
Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal.
b.      Permintaan tidak elastis/inelastis ( E < 1 ).
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.
c.       Permintaan Elastis Uniter (E = 1)
Koefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama.
d.      Permintaan Elastis ( E >1 )
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga sedikit saja, akan diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.


e.       Permintaan tak terhingga elastis sempurna (E= ~ )
Bahwa Berapapun jumlah barang yang diminta, harganya tetap. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal.

5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
a.       Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu (Boediono, 2001):
1)      Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
2)      Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3)      Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4)      Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
5)      Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang
b.      Elastisitas akan besar bilamana (Boediono, 2001):
1)      Terdapat banyak barang subtitusi yang baik
2)      Harga relative tinggi
3)      Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
c.       Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana (Boediono, 2001):
1)      Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2)      Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah
3)      Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda tersebut sangat dibutuhkan

D.    Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut (Santoso, 2006):


Keterangan:
ΔQS     : Perubahan jumlah penawaran
ΔP       : Perubahan harga barang
P          : Harga barang mula-mula
QS        : Jumlah penawaran mula-mula
Es         : Elastisitas penawaran

1.      Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Adapun jenis-jenis elastisitas penawaran terbagi atas lima, diantaranya adalah sebagai berikut (Santoso, 2006):
a.       Penawaran elastis (Es > 1 )
Perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran, atau Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
b.      Penawaran Inelastis ( E < 1 )
Perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran, atau persentase perubahan penawaran barang lebih kecil dari persentase perubahan harga.

c.       Penawaran Uniter elastis ( E = 1 )
Elastisitas penawaran dimana persentase perubahan jumlah produk yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga produk.
d.      Penawaran Inelastis sempurna ( E = 0 )
Inelastis sempurna adalah elastis yang bernilai nol, artinya berapa pun harganya, jumlah produk yang ditawarkan tetap.
e.       Penawaran Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran, yaitu (Gilarso, 2003):
a.       Barang hasil pertanian bersifat inelastis karena sukar untuk dikurangi atau ditambah dengan segera bila terjadi perubahan harga sebaliknya barang hasil industri lebih bersifat elastis.
b.      Dalam jangka pendek, jika terjadi perubahan harga maka produsen sulit untuk mengubah barang yang ditawarkan sehingga penawarannya bersifat inelastis. Sebaliknya dalam jangka pendek dimana produsen mampu mengubah biaya tetap maka sifat penawarannya lebih elastis.
c.       Munculnya atau menghilangnya produk saingan.
d.      Adanya terobosan untuk membuat barang baru.

Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis. Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah (Rahardja, 2008):
1)      Immediate Run/ Momentary Period/ Market Period, suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
2)      The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
3)      The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.

E.     Elastisitas dan Penerimaan
Elastisitas berhubungan dengan reaksi jumlah barang terhadap perubahan harga, pada suatu kurva permintaan atau penawaran tertentu. Elastisitas perlu diketahui oleh penjual sebab; jika jumlah barang besar reaksinya terhadap perubahan harga, maka suatu penurunan harga akan menaikkan jumlah pengeluaran konsumen untuk barang tersebut, berarti juga menaikkan penghasilan. Jika jumlah barang tidak ada atau kecil reaksinya terhadap perubahan harga, maka penurunan harga hanya akan menurunkan jumlah penghasilan yang diterima penjual dari penjualan barang tersebut (Sukwiaty, 1995).
Bagi penjual yang penting adalah hubungan antara perubahan harga, elastisitas dan jumlah penerimaan penjual, jika kuantitas dikalikan dengan harga per unit, maka akan menghasilkan jumlah penerimaan, karena total penerimaan dari penjualan dalam suatu pasar adalah sama dengan harga produk kali dengan harga barang yang dijual (TR = P x Q). Koefisien dari elastisitas permintaan dapat dipakai untuk meramalkan apa yang akan terjadi terhadap total penerimaan dari penjualan; apa yang akan terjadi dengan total pengeluaran konsumen bila harga berubah (Sukwiaty, 1995).
Sepanjang kurva permintaan, Harga dan Quantitas barang akan selalu bergerak berlawanan arah, suatu penurunan harga (p) akan memberikan total penerimaan yang lebih rendah dan suatu kenaikkan kuantitas (Q) akan menaikkan total penerimaan (TR) (Sukwiaty, 1995).
Pada permintaan yang elastis, maka penurunan harga mengakibatkan persentase kenaikkan kuantitas yang dijual melebihi persentase turunnya harga, sehingga akan menyebabkan kenaikkan jumlah penerimaan. Pada permintaan yang in elastis, maka suatu penurunan harga akan memberikan kenaikkan kuantitas yang terjual relatif lebih kecil daripada penurunan harga, sehingga jumlah penerimaan penjual menjadi turun. Pada permintaan yang unitari, maka persentase kenaikan kuantitas akan sama dengan persentase harga, dan jumlah penerimaan penjual akan tetap tidak berubah jika terjadi kenaikkan harga dan sebaliknya (Sukwiaty, 1995).
Oleh karena itu, seorang penjual yang akan merubah harga harus memperhatikan elastisitas permintaan setiap tingkat harga tersebut. Jadi berobahnya total penerimaan (TR) dapat memberikan cara yang cepat, untuk meneliti apakah suatu titik berada pada titik elastis, in elastis dan unitari, dengan cara (Sukwiaty, 1995):
1.      Bilamana P diturunkan dan TR menurun pula, maka permintaan adalah inelastis, atau jika P dan TR bergerak arah yang sama, maka Eh < 1;
2.      Bilamana P diturunkan dan menyebabkan TR meningkat, maka permintaan adalah elastis, atau jika P dan TR bergerak berbeda arah, maka Eh > 1;
3.      Bilamana P dinaikkan atau diturunkan, sedangkan TR sama saja, maka permintaan bersifat elastis kesatuan (unity) atau jika TR tidak berobah, ketika P berobah, maka Eh = 1.
F.     Kurva Elastisitas Permintaan Dan Penawaran
a.      Kurva Elastisitas Permintaan

b.      Kurva elastisitas Penawaran




BAB III
PEMBAHASAN

A.    Data yang Diketahui
Adapun data yang diketahui, yaitu :
1.      Jumlah penduduk saat ini 5 juta.
2.      Pertumbuhan penduduk 3% per-tahun.
3.      Income perkapita US$ 400
4.      Pertumbuhan pendapatan 3% / tahun
5.      Konsumsi kayu pada saat ini 300.000 m3 atau 0,06 m3 perkapita
6.      Elastisitas pendapatan 0,8
Ditanyakan :
Berapa demand kayu pada 15 tahun yang akan dating ?

Tahun
Jumlah Penduduk
Income Perkapita
Permintaan Kayu
0
5.000.000
 $400

1
5.150.000
 $412

2
5.304.500
 $424.36

3
5.463.635
 $437.09

4
5.627.544
 $450.2

5
5.796.370
 $463.7

6
5.943.261
 $477.61

7
6.121.559
 $491.93

8
6.305.206
 $506.68

9
6.494.362
 $521.88

10
6.689.193
 $537.53

11
6.889.869
 $553.65

12
7.096.565


13
7.282.461


14
7.500.935


15
7.725.963




B.     Perhitungan
1.      Berapakah jumlah penduduk setelah 15 tahun
Tahun 0          = 5.000.000 jiwa
Tahun 1          = 5.000.000 + 5.000.000x3%
                       = 5.000.000 + 150.000
                       = 5.150.000 jiwa
Tahun 2          = 5.150.000 + 5.150.000x3%
                       = 5.150.000 + 154500
                       = 5.304.500 jiwa
Tahun 3          = 5.304.500 + 5.304.000x3%
                       = 5.304.500 + 159.135
                       = 5.463.635 jiwa
Tahun 4          = 5.463.635 + 5.463.635x3%
                       = 5.463.635 + 163.909
                       = 5.627.544 jiwa
Tahun5           = 5.627.544 + 5.627.544x3%
                       = 5.627.544 + 168826
                       = 5.796.370 jiwa
Tahun 6          = 5.796.370 + 5.796.370x3%
                       = 5.796.370 + 173.891
                       = 5.943.261 jiwa
Tahun 7          = 5.943.261 + 5.943.261x3%
                       = 5.943.261 + 178.298
                       = 6.121.559 jiwa
Tahun 8          = 6.121.559 + 6.121.559x3%
                       = 6.121.559 + 183.647
                       = 6.305.206 jiwa
Tahun 9          = 6.305.206 + 6.305.206x3%
                       = 6.305.206 + 189.156
                       = 6.494.362 jiwa
Tahun 10        = 6.494.362 + 6.494.362x3%
                       = 6.494.362 + 194.831
                       = 6.689.193 jiwa
Tahun 11        = 6.689.193 + 6.689.193x3%
                       = 6.689.193 + 200.676
                       = 6.889.869 jiwa
Tahun 12        = 6.889.869 + 6.889.869x3%
                       = 6.889.869 + 206.696
                       = 7.096.565 jiwa
Tahun 13        = 7.096.565 + 7.096.565x3%
                       = 7.096.565 + 212.896
                       = 7.282.461 jiwa
Tahun 14        = 7.282.461 + 7.282.461x3%
                       = 7.282.461 + 218.474
                       = 7.500.935 jiwa
Tahun 15        = 7.500.935 + 7.500.935x3%
                       = 7.500.935 + 225.028
                       = 7.725.963 jiwa

2.      Berapakah income perkapita setelah 15 tahun ?
Tahun 0          = $400
Tahun 1          = 400 + 400x3%
                       = 400 + 12
                       = $412
Tahun 2          = 412 + 412x3%
                       = 412 + 12.36
                       = $424.36
Tahun 3          = 424,36 +  424,36x3%
                       = 424,36 + 12.73
                       = $437.09
Tahun 4          = 437.09 + 437.09x3%
                       = 437.09 + 13.12
                       = $450.2
Tahun 5          = 450.2 + 450.2x3%
                       = 450.2 + 13.5
                       = $463.7
Tahun 6          = 463.7 + 463.7x3%
                       = 463.7 + 13,91
                       = $477.61
Tahun 7          = 477.61 + 477.61x3%
                       = 477.61 + 14.32
                       = $491.93

Tahun 8          = 491.93 + 491.93x3%
                       = 491.93 + 14.75
                       = $506.68
Tahun 9          = 506.68 + 506.68x3%
                       = 506.68 + 15.2
                       = $521.88
Tahun 10        = 521.88 + 521.88x3%
                       = 521.88 + 15.65
                       = $537.53
Tahun 11        = 537.53 + 537.53x3%
                       = 537.53 + 16.12
                       = $553.65
Tahun 12        = 553.65 + 553.65x3%
                       = 553.65 + 16.6
                       = $570.25
Tahun 13        = 570.25 + 570.25x3%
                       = 570.25 + 17.1
                       = $587.35
Tahun 14        = 587.35 + 587.35x3%
                       = 587.35 + 17.62
                       = $604.97
Tahun 15        = 604.97 + 604.97x3%
                       = 604.97 + 18.14
                       = $623.11



Kita tahu bahwa permintaan kayu pada saat ini adalah sebesar 300.000 m3 dan yang menjadi persoalan adalah berapa banyak permintaan kayu pada 15 tahun yang akan datang. Dengan melihat konsep elastisitas pendapatan, dan juga nilai dari Ei = 0,8 . maka dari rumus kita dapatkan ;

 
Jika diketahui Ei = 0,8 dan % perubahan pendapatan riil adalah sebesar 3% atau 0.03 maka nilai % perubahan permintaan kayu setiap tahunnya adalah ;
%Qkayu        = Ei x %i
                      = 0.8 x 3%
                      = 0.8 x 0.03
                      = 0.024
                      = 2.4%
Jadi besar perubahan permintaan kayu setiap tahun berdasarkan besar perubahan nilai pendapatan perkapita dan hubungan elastisitas pendapatan adalah sebesar 2.4%.
Jadi permintaan kayu setelah 15 tahun adalah sebagai berikut;
Tahun 0          = 300.000 m3
Tahun 1          = 300.000 + 300.000x2.4%
                       = 300.000 + 7.200
                       = 307.200 m3
Tahun 2          = 307.200 + 307.200x2.4%
                       = 307.200 + 7.372
                       = 314.572 m3
Tahun 3          = 314.572 + 314.572x2.4%
                       = 314.572 + 7.549
                       = 322.121 m3
Tahun 4          = 322.121 + 322.121x2.4%
                       = 322.121 + 7.730
                       = 329.851 m3
Tahun 5          = 329.851 + 329.851x2.4%
                       = 329.851 + 7.916
                       = 337.767 m3
Tahun 6          = 337.767 + 337.767x2.4%
                       = 337.767 + 8.106
                       = 345.873 m3
Tahun 7          = 345.873 + 345.873x2.4%
                       = 345.873 + 8.300
                       = 354.173 m3
Tahun 8          = 354.173 + 354.173x2.4m3
                       = 354.173 + 8.500
                       = 362.673 m3
Tahun 9          = 362.673 + 362.673x2.4%
                       = 362.673 + 8.704
                       = 371.377 m3
Tahun 10        = 371.377 + 371.377x2.4%
                       = 371.377 + 8.913
                       = 380.290 m3
Tahun 11        = 380.290 + 380.290x2.4%
                       = 380.290 + 9.126
                       = 389.416 m3
Tahun 12        = 389.416 + 389.416x2.4%
                       = 389.416 + 9.345
                       = 398.761 m3
Tahun 13        = 398.761 + 398.761x2.4%
                       = 398.761 + 9.570
                       = 408.331 m3
Tahun 14        = 408.331 + 408.331x2.4%
                       = 408.331 + 9.799
                       = 418.130 m3
Tahun 15        = 418.130 + 418.130x2.4%
                       = 418.130 + 10.035
                       = 428.165 m3

Jadi jumlah permintaan kayu pada 15 tahun yang akan datang jika elastisitas sebesar 0,8 adalah 428.165 m3 atau 0.085633 m3 perkapita.

C.    Pembahasan
Berdasarkan data yang diketahui demand kayu pada 15 tahun yang akan datang. Jumlah penduduk setelah 15 tahun ialah sebanyak 7.725.963 jiwa, income perkapita setelah 15 tahun ialah sebanyak US$ 623.11. Sehingga Jika diketahui Ei = 0,8 dan % perubahan pendapatan riil adalah sebesar 3% atau 0.03 maka nilai % perubahan permintaan kayu setiap tahunnya adalah 2.4%. Jadi besar perubahan permintaan kayu setiap tahun berdasarkan besar perubahan nilai pendapatan perkapita dan hubungan elastisitas pendapatan adalah sebesar 2.4%. Jadi jumlah permintaan kayu pada 15 tahun yang akan datang jika elastisitas sebesar 0,8 adalah 428.165 m3 atau 0.085633 m3 perkapita.
Dari data permintaan kayu 15 tahun kedepan menggunakan aplikasi konsep elastisitas diatas diketahui bahwa hingga lima belas tahun kedepan, dari tahun ke tahun jumlah permintaan kayu semakin meningkat, berdasarkan perhitungan jumlah permintaan kayu diatas, hal ini disebabkan oleh besarnya perubahan permintaan kayu untuk setiap tahun. Perubahan permintaan kayu ini disebabkan oleh sistem pasar dunia yang semakin terbuka, peranan sumberdaya alam Indonesia yang cukup besar sebagai penyedia bahan baku, serta biaya tenaga kerja yang dimiliki Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan negara-negara produsen lainnya. Dengan demikian permintaan domestik kayu Indonesia dipengaruhi oleh harga domestik kertas, harga impor kayu, trend waktu dan permintaan domestik pulp bedakala satu tahun.


BAB IV
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penulisan paper/makalah ini dan pembahasan materi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Jumlah penduduk pada 15 tahun yang akan datang adalah sebesar 7.725.963 jiwa, dan pendapatan perkapita meningkat sebesar $623.11.
2.      Jika elastisitas permintaan sebesar 0,8 dan perubahan pendapatan sebesar 3 % maka besar perubahan permintaan setiap tahunnya akan senilai 2.4%, sehingga kita mampu memprediksi berapa besar permintaan terhadap kayu pada 15 tahun yang akan datang.
3.      Pada 15 tahun yang akan datang yaitu jumlah permintaan kayu mencapai sebesar 428.165 m3 atau jika dibandingkan dengan banyaknya penduduk sekitar 0.085633 m3 perkapita.

B.     Saran
Dalam melakukan pengelolaan terhadap sumberdaya hutan, dalam hal ini khususnya hasil hutan berupa kayu, agar pemerintah dapat memaksimalkan produksi pulp, sehingga dapat memenuhi sejumlah permintaan dari tahun ke tahun.



DAFTAR PUSTAKA

Boediono, Dr, Wayan Kaester, dr, Ir. MM. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, Penerbit Pt. Remaja Rosdakarya. Bandung
Gilarso SJ. 2003. Pengantar ilmu Ekonomi Mikro. Kanisius. Yogyakarta. 
Putong, Iskandar. 2010. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Rahardja, Prathama, Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikroekonomi & Makro ekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Santoso, Singgih. 2006. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI : Menggunakan SPSS dan Excel untuk mengukur Sikap dan Kepuasan Konsumen. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
S.S Wilks, Elementary Statistics Analysis, Princeton University Press, N.Y., 1994, bab II.
Sukirno, Sadono. 2013. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara

Label:

Post a Comment

Post a Comment

Powered by Blogger.