Pembuatan Unsur Dan Senyawa Aluminium


A. Pengolahan Aluminium
Pengolahan alumunium dilakukan dengan cara elektrolisis lelehan Al2O3 dalam kriolit cair menggunakan elektroda grafit (karbon). Cara pengolahan ini disebut proses Hall Heroult karena ditemukan pada waktu yang hamper bersamaan (1886) oleh dua orang peneliti, yaitu Charles Martin Hall (Amerika) dan Paul T. Heoult (Prancis). 

Gambar 1. proses pembuatan alumunium melalui Hall-Heroult

Cara pengolahan alumunium ini dilakukan melalui beberapa tahapan proses, sebagai berikut.

1) Proses Pembuatan Alumina (Al2O3) 
Mula-mula, bijih bauksit dihaluskan sampai ukuran tertentu. Kemudian, bauksit dipisahkan dari pengotornya dengan cara dilarutkan dalam larutan NaOH. Senyawa Al2O3 akan larut,sedangkan pengotornya yang berupa silika (SiO2), besi oksida (Fe2O3), dan titanium (IV) oksida (TiO2) tidak larut sehingga dapat dipisahkan.              
Larutan disaring, kemudian Al2O3 diendapkan dari larutannya dengan menambahkan sedikit seed (bubuk Al2O3) ke dalam larutan tersebut. Endapan Al2O3 yang terbentuk dipanaskan untuk menguapkan pelarutnya.

2) Proses Elektrolisis Alumina
Alumina (Al2O3) kering diubah menjadi bentuk lelehannya dalam kriolit cair. Kekhasan proses Hall-Heroult terletak pada penggunaan kriolit cair ini. Kriolit berfungsi menurunkan titik leleh Al2O3 dari 2.000oC menjadi 1.000oC. selanjutnya, campuran dielektrolisis untuk menghasilkan alumunium dan gas oksigen melalui reaksi berikut. 

Proses pengolahan alumunium di Indonesia dilakukan di Sumatera Utara, yaitu ditepi sungai Asahan (Sumatera Utara) yang dikenal sebaga proyek Asahan.

3) Perhitungan Massa Alumunium 
Untuk memperkirakan jumlah alumunium yang dapat diperoleh dari sejumlah tertentu alumina murni (Al2O3), Anda dapat menerapkan prinsip stoikiometri, khususnya Hukum Faraday. Jika jumlah mol alumina diketahui, jumlah massa alumunium yang dihasilkan juga dapat diramalkan.

Label:

Post a Comment

Post a Comment

Powered by Blogger.