Contoh
catatan kaki ini dimaksudkan agar Anda lebih paham lagi tentang bagaimana
sistematika penulisan catatan kaki yang baik dan benar.
………………………………………………………
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
Berikut
adalah contoh catatan kaki lainnya:
…………………………………………………
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Setelah
membaca artikel diatas, apakah Anda sudah paham tentang pengertian catatan
kaki, cara penulisan catatan kaki, dan juga sudah tahu contoh catatan kaki yang
baik dan benar? Bila Anda merasa masih kebingungan dengan artikel diatas, maka
silahkan ajukan pertanyaan Anda pada kolom komentar dibawah ini. Semoga
bermanfaat
Catatan kaki
adalah catatan di kaki halaman yang dipergunakan untuk memberikan penjelasan
tambahan atau mencantumkan URL panjang. Jika di dalam catatan kaki ada
referensi, referensinya dibuat dalam bentuk running notes. Besar font
catakan kaki adalah lebih kecil dari teks utama, yakni biasanya dengan besar
font 10 dengan asumsi ukuran teks utama 12.
·
Penulisan Catatan kaki
a.
Catatan kaki dipisahkan dari naskah halaman yang sama
dengan jarak tiga spasi.
b.
Antarcatatan kaki dipisahkan satu spasi.
c.
Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu
spasi.
d.
Catatan kaki diketik sejajar margin
e.
Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi
nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab
berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan
kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki
ditulis pada akhir karangan.
f.
Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
g.
Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya,
misalnya font 10.
·
Ibid , Op.cit, dan Loc.cit
Penulisan Ibid , Op.cit, dan Loc.cit
Singkatan
ini digunakan untuk memendekkan penulisan informasi pustaka dalam catatan kaki.
Penulisan harus memperhatikan persyaratan baku yang sudah lazim.
1)
Ibid
·
Ø Ibid singkatan kata ibidium berarti di tempat yang
sama dengan diatasnya.
Ø Ibid ditulis dibawah catatan kaki yang
mendahuluinya.
Ø Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki
lain yang menyelinginya.
Ø Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal
kata, dicetak miring dan diakhiri titik.
Ø Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau
halaman lain, urutan penulisan: ibid, koma, jilid, halaman.
Contoh :
1 Peg C.
Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh Rahardja, (Jakarta:
Pustaka Binaman Presindo, 1994), 13-34.
2Ibid
3Ibid, 53-62.
4Hernowo,
Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 109-130.
5Ibid,
133-145
2) Op.Cit (Opere Citato)
Ø Op.Cit singkatan kata Opere Citato berarti dalam
karya yang telah disebut,
Ø Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dan
diselingi sumber lain,
Ø Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata,
dicetak miring, setiap suku didkuti titik, dan
Ø Urutan penulisan : nama pengarang, nama panggilan,
nama famili, Op.Cit. nama buku, halaman.
Contoh:
1Satjipto
Raharjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung: Alumni, 1976), 111.
2Daniel
Goleman, Emotional Intelligence. (Jakarta: Gramedia, 2001), 161.
3Bobby
dePorter & Mike Hernacki, Quantum Bussiness, terj. Basyarah Nasution,
(Bandung: Kaifa, 2000), 63-87.
4Rahardjo,
Op.Cit., 125.
5Goleman,
Op.Cit.
6DePorter
& Mike Hernacki, Op.Cit, 203-238.
3) Loc.Cit. (Loco Citato)
Ø Loc.Cit singkatan dari Loco Citato. Berarti di
tempat yang telah disebutkan,
Ø Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa
buku kumpulan esai, jurnal, ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi
sumber lain.
Ø Jika halaman sama kata loc.cit tidak diikuti nomor
halaman, jika halaman berbeda kata loc.cit diikuti nomor.
Ø Menyebutkan nama famili (keluarga) pengarang.
Contoh:
1Sarwiji
Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia Siswa
Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi”, Kongres Bahasa Indonesia VIII,
(Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
2003), 1-15.
2Suwandi,
Loc.Cit
v Catatan Kaki Berisi Penjelasan
Catatan kaki
bisa digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan sebuah istilah,
frase, kalimat, dan sejenisnya. Pemakaian catatan kaki dengan penjelasan bisa
dilihat dalam contoh berikut:
Jumlah kabupaten
/ kota yang ada di Kalimantan Timur terus bertambah.1 Pertambahan
ini tentu punya implikasi terhadap meluasnya pemanfaatan lahan untuk
perkantoran, perumahan, dan kegiatan bisnis.
______________
1Dalam
rentang waktu yang cukup lama (era Orde Baru), kabupaten/ kotamadya di Kaltim
berjumlah enam buah (Balikpapan, Samarinda, Kutai, Bulungan, Berau, Pasir).
Pada pasca Orde Baru, jumlah kabupaten/kota meningkat dratis menjadi 13 (Paser,
Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat,
Kutai Timur, Bontang, Bulungan, Berau, Tarakan, Malinau, Nunukan), dan
baru-baru ini ada penambahan satu kabupaten lagi, yakni Kabupaten Tanah Tidung,
sehingga sekarang terdapat 14 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.
v Catatan Kaki Berisi Penjelasan dan Running Notes
Catatan kaki
bisa juga digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan, lengkap
dengan referensinya. Contoh catatan kaki yang menjelaskan suatu teks lengkap
dengan referensinya adalah sebagai berikut:
Secara umum,
aksi kolektif (collective action) didefinisikan sebagai semua aksi yang
dilakukan secara kolektif untuk mencapai tujuan kolektif atau mendapatkan
barang-barang/sarana-prasarana kolektif (collective good2)
(Olson 1965, 1971; Marwell & Oliver 1993).
______________
2Beberapa
ahli mendefinisikan collective good sebagai barang, fasilitas,
saranaprasarana, dan sejenisnya, yang mana individu-individu tertarik atau tak
bisa lepas dengannya (karena mereka merasa akan memperoleh manfaat darinya) dan
jika diberikan ke atau digunakan oleh orang lain, siapa saja (semua individu)
akan tetap bisa menggunakan atau memanfaatkan collective good itu
(Marwell dan Oliver 1993:4). Lihat juga Oberschall (1997).
v Catatan Kaki Berisi URL Panjang.
Referensi
langsung yang berupa alamat website (URL) panjang dicantumkan di catatan kaki, hyperlinknya
dihilangkan dan tanggal aksesnya dicantumkan. Jika URL-nya tidak cukup dalam
satu baris, pemisahan dilakukan di belakang tanda baca (”/”, ”_”, ”+”, ”=”, dan
lain sebagainya), angka, atau kata tertentu. Contoh:
Setelah
revolusi Amerika dan Perancis, wacana yang muncul adalah apakah untuk membatasi
kediktatoran mayoritas diperlukan adanya lembaga Senat (Upper hamber).³
Post a Comment
Post a Comment